> >

Sekjen PBNU Gus Ipul: PKB Kembalilah ke Jalan yang Benar Sesuai dengan NU, Hormati Hasil Pemilu

Rumah pemilu | 19 Februari 2024, 11:38 WIB
Sekjen PBNU Saifullah Yusuf. (Sumber: Dok. PBNU)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mengajak Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB untuk kembali ke jalan yang benar sesuai Nahdlatul Ulama alias NU.

“Kembalilah ke jalan yang benar yakni jalan yang sesuai dengan Nahdlatul Ulama,” kata Gus Ipul dalam keterangan resminya di Jakarta yang dikutip pada Senin (19/2/2024).

Keponakan KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu mengingatkan, sebagai partai yang selama ini mengklaim partainya warga NU, PKB sudah selayaknya segera kembali bersama NU dengan bisa menerima apapun hasil pemilu.

Baca Juga: Soal Surya Paloh Dipanggil Jokowi, PKB Sebut Tak Ada Koordinasi dengan Timnas AMIN

“PBNU sudah menerima dan marilah kita sama-sama menghormati hasil pemilu. Kalau PKB mengaku partainya NU, ya mari bersama PBNU menyejukkan suasana,” ujar Gus Ipul.

Bekas Wakil Gubernur Jawa Timur itu mengatakan, PKB bukan pertama kali ambil bagian dalam pemilu, sehingga pasti tahu persis bahwa quick count adalah akurat. 

Dia pun mengingatkan, untuk segera melapor jika memang ada masalah. Selain itu, Gus Ipul juga mengingatkan agar PKB harus ikut menjaga kesejukan proses demokrasi di Tanah Air.

Menurut Gus Ipul, Pemilu 2024 sudah selesai, sehingga tidak perlu lagi berlarut-larut mempermasalahkan prosesnya.

Gus Ipul menambahkan, PBNU juga telah menyatakan bahwa Pilpres 2024 berjalan dengan baik dan lancar.

“(PKB) mintalah nasihat kepada Rais Aam dan Ketua Umum (PBNU) bagaimana langkah-langkah PKB ke depan,” tutur Gus Ipul. 

Baca Juga: Diprediksi Dapat 81 Kursi di DPR, PKB Gabung Koalisi Pemerintah atau Oposisi?

“Kalau menyadari bahwa partai ini didirikan NU, sudah sepantasnya PKB kembali ke NU.”

Lebih lanjut, Gus Ipul mengungkapkan, sebenarnya PKB masih dipercaya warga NU, tapi keputusan PKB dalam mendukung calon presiden jauh dari harapan ulama.

Gus Ipul pun menegaskan bahwa PBNU tidak pernah memusuhi PKB. Hanya, PBNU menyayangkan langkah-langkah politik elite PKB yang tidak pernah mendengarkan apa kata ulama dan kiai.

“PKB salah mengambil jalan sehingga menimbulkan langkah yang membingungkan ulama, kiai, juga membingungkan warga NU. Bisa dilihat hasil pemilu ini. Jadi, segeralah kembali ke pangkuan NU,” tuturnya.

Pemilu 2024 meliputi pemilihan presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi, serta anggota DPRD kabupaten/kota dengan daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional sebanyak 204.807.222 pemilih.

Pemilu 2024 diikuti 18 partai politik nasional yakni (sesuai dengan nomor urut) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia.

Baca Juga: Wakil Ketua PKB Sulteng Wanti-wanti Komisioner KPU Tidak Main-main dengan Suara Rakyat

Berikutnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.

Selain itu, terdapat enam partai politik lokal sebagai peserta yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.

Sedangkan untuk pemilihan presiden dan wakil presiden diikuti tiga pasangan yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar selaku nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.

Seturut Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung mulai 15 Februari s.d. 20 Maret 2024.

Baca Juga: Posko Pemenangan PDIP di Papua Dibakar Sekelompok Massa, Berawal Gara-gara Anggota PPS Dipukul

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU