Rocky Gerung soal Prabowo-Gibran Menang karena Silent Majority: Itu Dusta, karena Dihanyutkan BLT
Rumah pemilu | 16 Februari 2024, 08:49 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Pengamat Politik Rocky Gerung sebut Direktur Eksekutif Indo Barometer Mohammad Qodari dusta karena sebut kemenangan Prabowo-Gibran diperkuat dari suara silent majority.
Demikian Rocky Gerung merespons pernyataan Qodari dalam tayangan program Rosi di Kompas TV, Kamis (15/2/2024).
“Yang Anda maksudkan tadi itu bukan silent majority dalam pengertian diam tapi menghanyutkan, tapi dia diam karena dihanyutkan, dihanyutkan oleh gegap-gempita 1 putaran, dihanyutkan oleh BLT, dihanyutkan oleh aparat, kan itu yang terjadi kan, jadi hati-hati, saya kira itu dusta mengatakan itu,” ucap Rocky Gerung.
Oleh karena itu, Rocky pun mencurigai silent majority sejak awal sengaja dimanipulasi untuk pihak mayoritas yang diam dan akan dihanyutkan oleh BLT hingga "margin of terror".
Baca Juga: Rocky Gerung Respons Hasil Pilpres: Itu Angka Electoral atau Moral? Itu Margin of Error atau Teror?
“Saya mencurigai dari awal silent majority dimanipulasi menjadi mayoritas yang diam karena akan dihanyutkan oleh BLT, dihanyutkan oleh margin of terror, dihanyutkan oleh macam-macam narasi. Akhinya bawah sadarnya Qadari akhirnya keluar, atau sebagai pengakuan,” kata Rocky.
Sebelumnya dalam Program Rosi Kompas TV, M Qodari menyebut kemenangan Prabowo-Gibran diperkuat dari suara silent majority yang tidak ingin dianggap tidak bermoral oleh kubu Ganjar-Mahfud MD.
“Ada satu fenomena bahwa sebetulnya pendukung 02 ini adalah silent majority. Jadi banyak pendukung 02 yang sebetulnya tidak atau belum mengekspresikan pandangannya karena adanya act of terror ya dari tokoh-tokoh 03, seperti bung Rocky (Rocky Gerung -red) ini, mengatakan Ini adalah sebuah kesalahan moral, ini adalah sebuah tindakan yang tidak bisa dibenarkan,” jelas Qodari.
Baca Juga: Qodari: Pendukung Prabowo-Gibran Banyak Silent Majority karena Ada Act of Terror dari Tokoh-tokoh 03
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV