Penilaian Rocky Gerung soal Tingginya Hasil Quick Count Prabowo-Gibran hingga Ramalan Survei
Politik | 16 Februari 2024, 05:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Tingginya hasil perhitungan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam hitung cepat atau quick count dinilai tidak mewakili harapan para generasi muda.
Pengamat Politik Rocky Gerung menilai dari tingginya suara Prabowo-Gibran ada sisi moral yang harus dibenahi.
Menurut dia, tingginya suara Prabowo-Gibran dalam hitung cepat memang dihasilkan oleh elektoral, tapi bisa dibatalkan oleh moral.
Rocky bercerita saat dirinya berbincang dengan pengemudi ojek online, sang pengemudi menjelaskan anaknya yang masuk generasi Z (Gen Z) tidak percaya dengan tingginya angka Prabowo-Gibran dari hasil hitung cepat.
Dari cerita tersebut, Rocky mengambil kesimpulan anak-anak muda terutama Gen Z tidak terwakilkan dari tingginya suara Prabowo-Gibran, lantaran besarnya ketimpangan suara dengan dua kandidat lain.
Baca Juga: "Exit Poll" Litbang Kompas Ungkap Pekerjaan hingga Usia Pemilih Prabowo-Gibran di Pilpres
"Jadi Gen Z itu mengganggap ada yang tidak normal dalam pemilihan. Tapi ini suara Gen Z ini berbah jika tidak kita terangkan kepada mereka, kenapa mereka gagal untuk punya harapan tentang perubahan," ujar Rocky di program spesial Rosi KompasTV, Kamis (15/2/2024) malam.
Di kesempatan yang sama Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menjelaskan sejak awal dirinya sudah meramalkan Prabowo-Gibran akan mendapat suara besar.
Hal ini tidak terlepas dari pengamatannya terkait pemilih di Pemilu 2024 yang bisa dilihat dari teori kolam suara, atau teori struktur suara.
Menurutnya pemilih di Indonesia terbagi dua, yakni pemilih puas terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan ada yang tidak puas.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV