> >

Budiman: Dukungan untuk Prabowo-Gibran Bentuk Simpati Gen Z yang Tak Suka dengan Toxic Relationship

Rumah pemilu | 15 Februari 2024, 14:06 WIB
Animasi capres-cawapres Prabowo-Gibran yang menggunakan kecerdasan buatan (AI). (Sumber: Tribunnews)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Perolehan tinggi Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 disebut sebagai bentuk simpati dan empati generasi Z (Gen Z) terhadap paslon tersebut karena tetap tenang saat menghadapi ujaran kebencian dari relawan maupun paslon lain.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, sebagaimana dikutip dari Antara, Kamis (15/2/2024).

“Ini adalah bentuk simpati dan empati generasi Z yang tidak mau ribet, dan tidak suka dengan toxic relationship dan tidak suka kesehatan mental mereka terganggu,” ucap Budiman.

Budiman mengaku perolehan suara Prabowo-Gibran di luar ekspektasi TKN yang memperkirakan di angka 55 persen. Sejumlah hasil survei menunjukkan, perolehan Prabowo-Gibran justru di angka 58-59 persen.

Baca Juga: Survei Litbang Kompas: Anies-Muhaimin Unggul di Aceh dan Sumbar, Sisanya Dikuasai Prabowo-Gibran

“Berlimpahnya suara kepada 02 melampaui ekspektasi kami. Berbagai lembaga survei menunjukkan angka 58-59 persen, sementara perkiraan kami tadinya 55 persen,” ujar Budiman.

Oleh karena itu, Budiman pun berterima kasih kepada Masyarakat yang telah memilih, khususnya pemilih muda. Sebab, pemilih muda dalam Pilpres 2024, angkanya cukup signifikan.

“Ini tentu akan semakin memantapkan tekad Pak Prabowo dan Mas Gibran untuk memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” kata Budiman.

Mengacu pada situs kawalpemilu.org hingga Kamis, pukul 12.16 WIB, perolehan suara Prabowo-Gibran berada di angka 52,43 persen.

 

Posisi kedua setelah perolehan Prabowo-Gibran, ada Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan hasil 30.70 persen dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan perolehan suara 22,49 persen.

Baca Juga: Prabowo-Gibran Suara Terbesar di Semua Gugus Pulau, di Wilayah Battle Ground Mencapai 60,1 Persen

Pemilu 2024 meliputi pemilihan presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi, serta anggota DPRD kabupaten dan kota dengan daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional sebanyak 204.807.222 pemilih.

Pemilu 2024 diikuti 18 partai politik nasional, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia.

Kemudian, ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.

Pemilu 2024 juga diikuti enam partai politik lokal, yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU