Gibran Akui Tak Kira Angka Quick Count Tinggi: Ini Pasti karena Anak-Anak Muda Menuju Indonesia Emas
Rumah pemilu | 14 Februari 2024, 23:52 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden pasangan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto, angkat suara merespons hasil hitung cepat atau quick count Pilpres 2024.
Ia mengaku tak menyangka hasil quick count mencapai angka tinggi melebihi perkiraan pihaknya. Hal ini diungkapkan Gibran saat bersama Prabowo menghadiri acara nonton bareng quick count Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/02/2024).
Atas perolehan hasil quick count yang tinggi itu, Gibran menyampaikan terima kasihnya pada anak-anak muda.
"Kami tidak mengira angka dari quick count setinggi ini. Ini saya yakin, ini angka yang tinggi ini karena anak-anak muda semua," kata putra sulung Presiden Joko Widodo itu.
Baca Juga: Prabowo Ngaku Kaget SBY Jalan Kaki 7 Km Saat Ikuti Kampanye Akbar di GBK: Penghormatan!
"Anak-anak muda yang ingin menjadi bagian dalam perjalanan menuju Indonesia Emas," lanjutnya.
Gibran juga menyebut hendak melibatkan lebih banyak anak muda demi mempersiapkan Indonesia Emas di tahun 2045.
"Ke depan, kami ingin melibatkan lebih banyak lagi anak-anak muda (demi) menyiapkan generasi-generasi emas untuk menuju Indonesia Emas," sambungnya.
Adapun dari hasil quick count Litbang Kompas per 14 Februari 2024 pukul 21.21 WIB, paslon 02 mendapatkan 58.73% suara dari total 88.45% suara yang telah masuk.
Baca Juga: Anies Soal Hasil Quick Count Pemilu 2024: Kami akan Menghormati, Itu Kemauan Rakyat
Hitung cepat Litbang Kompas mengambil sampel berdasarkan pemilih dalam negeri saja, sehingga jumlah populasi yang digunakan adalah 203.056.748 pemilih yang tersebar di 38 provinsi di seluruh Indonesia. Dalam Pemilu 2024 ini, Litbang Kompas melakukan quick count di 2.000 tempat pemungutan suara (TPS) sampel di seluruh Indonesia. Pendanaan dilakukan secara independen oleh Kompas Gramedia.
Hasil yang ditampilkan adalah hasil hitung cepat atau quick count, dan bukan hasil resmi dari perhitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Penulis : Gilang Romadhan Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV