> >

Yunarto Wijaya Singgung Jokowi Effect Memberi Pengaruh Besar pada Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Rumah pemilu | 14 Februari 2024, 18:37 WIB
Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya membeberkan analisisnya mengenai kemungkinan Pemilihan Presiden (Pilpres) RI berlangsung satu putaran. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

“Pak Jokowi masih memegang KTA PDI Perjuangan, dan image merah itu juga ada di Pak Jokowi. Di situ saling memengaruhi,” ucapnya.

Yunarto bahkan menyebut ada yang mengatakan Jokowi ditopang oleh PDI Perjuangan, tapi ada yang mengatakan PDI Perjuangan dua kali menang di pemilu ditopang oleh sosok Jokowi.

“Jadi ketika Jokowi menempatkan anaknya langsung, dengan simbol ini kan yang ekstrem ya menurut saya, meskipun tidak secara eksplisit mengatakan deklarasi, di situlah menurut saya kemudian penggerogotan terjadi dari sisi image.”

Sebelumnya diberitakan, Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmaaputra menjelaskan, berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count Litbang Kompas tentang Pemilihan Presiden pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Pilpres diprediksi berlangsung satu putaran dengan kemenangan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Juga: Quick Count: SMRC dan Charta Politika Kompak Deklarasi Prabowo-Gibran Diprediksi Menang Satu Putaran

“Berdasarkan hitung cepat yang dilakukan oleh Harian Kompas, dalam hal ini Litbang Kompas yang dilakukan di 2 ribu TPS sampel, memrediksi bahwa hingga saat ini data yang masuk sudah 55,6 persen,” tuturnya.

“Dan data tersebut sudah menunjukkan kestabilan, oleh karena itu kami menyimpulkan, memprediksi bahwa Pemilu Presiden 2024 akan berlangung satu putaran,” jelasnya.

Mengenai pasangan yang unggul berdasarkan hitung cepat tersebut, Sutta menegaskan bahwa pasangan Prabowo-Gibran yang unggul.

“Siapa yang unggul berdasarkan data quick count Litbang Kompas? Yang unggul adalah pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.”

“Demikian pernyataan atau kesimpulan dari hasil quick count atau hitung cepat pemilu presiden 2024,” tambahnya.

Quick count atau hitung cepat yang dilaksanakan oleh Litbang Kompas dibiayai sepenuhnya oleh Kompas Gramedia, dengan jumlah TPS sampel sebanyak 2.000 dan margin error 1 persen.

Hasil yang ditampilkan adalah hasil hitung cepat atau quick count, bukan hasil resmi dari perhitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU