> >

Reaksi Bey Machmudin untuk Film Dirty Vote: Silakan Tunjukkan Kalau Saya Tidak Netral

Rumah pemilu | 12 Februari 2024, 10:58 WIB
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin di Gedung Sate Bandung, Kamis (30/11/2023). Nama Bey Machmudin ikut muncul dalam film dokumenter Dirty Vote. (Sumber: Kompas.tv/Ant/Ricky Prayoga)

JAWA BARAT, KOMPAS.TV- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menantang siapa pun untuk membuktikan tuduhan jika dirinya tidak netral dan hanya menguntungkan salah satu pasangan calon (paslon) presiden-wakil presiden di Pilpres 2024.

Pernyataan itu disampaikan oleh Bey merespons film dokumenter "Dirty Vote" yang menggambarkan dirinya bagian dari orang di lingkaran Istana Kepresidenan.

“Saya netral dari awal. Silakan tunjukkan kalau saya tidak netral,” ujar Bey di depan Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, Senin (12/2/2024).

Bey tidak membantah jika dirinya memang pernah menjadi Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media di Sekretariat Presiden. Namun, ia tidak sepakat jika kapasitasnya yang pernah berada di Istana dianggap berpihak ke salah satu paslon di Pilpres 2024.

Baca Juga: Tindakan Jokowi Benar-Benar di Luar Nalar, Pengamat: Kunjungi Hotel Tempat Kumpul Prabowo-Gibran

“Terkait film itu, kami, ASN, TNI, Polri, tidak mungkin berkomentar karena kami netral; dan terkait saya ada di situ (Dirty Vote), memang betul saya dari Sekretariat Presiden, tetapi saya itu netral dan tidak pernah berpihak," jelas Bey usai apel, dikutip dari Antara.

Dalam keterangannya, Bey menegaskan jika pihaknya bersama Forkopimda Provinsi Jawa Barat menentang keras tindak kecurangan, sehingga dia mendukung Bawaslu bersama Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) untuk bekerja lebih masif.

“Jangan sampai terjadi kecurangan-kecurangan. Kami ingin Pemilu 2024 ini berjalan damai, jujur, dan adil sesuai dengan deklarasi kami di awal bahwa Jabar Anteng (aman, netral, dan tenang),” ujarnya.

Baca Juga: Polisi Minta Akademisi Buat Testimoni untuk Jokowi, Pengamat: Ada Upaya Terstruktur dari Atas

Sebelumnya diberitakan Kompas.tv, dalam film dokumenter yang ditayangkan di media sosial, Dirty Vote, diungkapkan dugaan kejanggalan terkait Pemilu 2024. Satu di antaranya adalah, penunjukan oleh Presiden Joko Widodo terhadap penjabat (pj) gubernur di berbagai wilayah, termasuk Bey Machmudin sebagai pj gubernur Jawa Barat yang dinilai strategis dengan jumlah pemilih Pemilu 2024 terbanyak sekitar 35 juta di 27 kabupaten dan kota di provinsi tersebut.

 

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU