> >

Tanggapi Film Dirty Vote, TPN Ganjar-Mahfud: Jangan Baperan dan Cepat Lapor Polisi

Rumah pemilu | 12 Februari 2024, 08:13 WIB
Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, saat ditemui di Djakarta Theater, 30 Desember 2023. (Sumber: Irfan Kamil/Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Todung Mulya Lubis, menilai banyak hal positif dalam film dokumenter Dirty Vote.

Ia juga mengatakan film besutan jurnalis dan sutradara Dandhy Dwi Laksono yang dirilis Minggu (11/2/2024) itu juga dapat menjadi pendidikan politik yang bagus.

"Banyak hal-hal yang positif yang kita bisa lihat dalam film ini, walaupun Anda tentu boleh tidak setuju dengan film ini,” ucap Todung dalam konferensi pers di Media Center TPN, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu.

“Tapi menurut saya, film ini adalah pendidikan politik yang bagus. Pendidikan politik yang penting buat masyarakat, buat kita semua untuk punya kemelekan politik atau political literacy dalam memahami dinamika politik di Indonesia," kata dia, dikutip dari video KOMPAS TV.

Baca Juga: TKN Pertanyakan Keterangan Pakar Hukum di Film Dirty Vote: Tidak Ilmiah, Nggak Laku di Hati Rakyat

Ia berharap film yang bermuatan kritik terkait proses penyelenggaraan Pemilu 2024 tersebut tidak direspons dengan membuat laporan ke kepolisian.

Sikap "baperan" atau terbawa perasaan, kata dia, dapat membahayakan demokrasi.

"Yang saya tidak mau adalah jangan baperan. Banyak orang baperan kalau dikritik. Baperan ini berbahaya.”

“Kalau Anda merasa tidak setuju dengan apa yang dibuat dalam film itu, bantah saja dengan membuat film yang lain. Kritik mesti dibalas dengan satu kritikan yang lain. Jadi jangan baperan dan jangan cepat-cepat membuat laporan ke kepolisian," kata Todung.

Baca Juga: TKN Sebut Film 'Dirty Vote' Bernada Fitnah: Ada Tendensi Keinginan untuk Mendegradasi Pemilu

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : KOMPAS TV


TERBARU