Kampanye Terakhir Anies-Muhaimin Dipenuhi Massa, JK: Ingat, Suara Sebanyak Ini Jangan Ada yang Curi
Rumah pemilu | 10 Februari 2024, 22:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla mengapresiasi tingginya animo masyarakat yang hadir dalam kampanye akbar terakhir Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
JK, sapaan Jusuf Kalla, menilai tingginya partisipasi dan semangat masyarakat hadir dalam kampanye terakhir Anies-Muhaimin merupakan tanda banyaknya keinginan untuk Indonesia bisa lebih baik.
"Kami lihat luar biasa animo masyarakat (yang datang). Pandangan masyarakat, keinginannya untuk mempunyai cita-cita yang baik. Ini kan semua (datang ke JIS) dengan cita-cita yang baik dan harapan yang baik," ujar JK dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (10/2/2024).
JK menambahkan, tingginya keinginan masyarakat hadir dalam kampanye akbar Anies-Muhaimin di masa penutupan kampanye Pilpres tidak terlepas dari dinamika yang timbul belakangan ini.
Menurutnya, gelombang pendukung yang datang ke acara Kumpul Akbar Bersatu Berani Berubah di Jakarta International Stadium (JIS), Sabtu (10/2/2024), merupakan resume dari peristiwa yang terjadi dan masyarakat terkait permasalahan bangsa.
Baca Juga: Pilpres 2024 Dua Putaran, Anies: Insyaallah Kami Ada di Putaran Kedua
JK berharap, tingginya keinginan masyarakat akan adanya perubahan tidak berujung kecurangan dalam Pemilu. Ia juga tidak ingin suara-suara masyarakat tersebut dicuri.
"Ini menjadi warning (peringatan, red) kepada siapa saja yang ingin mencuri suara rakyat. Mereka akan melawan, siapa yang mencuri (suara rakyat) ya. Kalau normal, tidak ada soal. Ini warning bahwa suara sebanyak ini, jangan ada yang curi. Jangan ada yang rampok suara sebesar ini," ujar JK, dikutip dari Kompas.com.
Terpisah, Anies Baswedan juga mengakui, tingginya animo masyarakat untuk hadir dalam kampanye akbar di JIS, sebelumya tidak terbayangkan.
Menurut Anies, dari informasi yang diterima, tidak sedikit pula masyarakat yang datang sejak jauh-jauh hari dan menginap dekat lokasi kampanye.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Kompas.com