> >

Harapan SBY Jelang Pencoblosan Pilpres 2024: Siapapun yang Terpilih Mesti Sadar Kekuasaan itu Amanah

Rumah pemilu | 10 Februari 2024, 04:50 WIB
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat pidato terkait Pemilu 2024 dan harapan masyarakat jelang hari pencoblosan pada 14 Februari 2024, Jumat (9/2/2024). (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden ke-6 RI yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap hasil Pemilu 2024 bisa mendatangkan kebaikan bagi masyarakat dan dunia. 

Harapan ini juga sering diutarakan oleh masyarakat yang menginginkan lima tahun ke depan nasib dan masa depan lebih baik, Indonesia semakin maju, semakin damai, adil dan sejahtera, bukan sebaliknya.

Menurut SBY, rakyat Indonesia merasakan lima tahun terakhir ini hidup dalam tekanan dan kesulitan. Bukan hanya akibat pandemi Covid-19 tapi juga karena ekonomi melambat dan tingkat kesejahteraan yang menurun. 

Karena itu jugalah masyarakat sangat menaruh harapan besar kepada pemimpin bangsa yang baru dan juga para wakilnya di DPR dan DPD nanti. 

"Saya ingin menyadarkan kita semua, Pemilu ini bukan tujuan akhir. Tujuan akhirnya adalah taraf hidup negara kita makin baik, negara makin adil, demokrasi makin hidup dan bangsa ini semakin serius dalam menghadapi krisis lingkungan," ujar SBY saat pidato politk dalam Breaking News KOMPAS TV, Jumat (9/2/2024). 

Baca Juga: Berikan Masukan soal Kampanye Pemilu 2024, Apa Saja Pesan SBY kepada Gibran Rakabuming Raka?

SBY juga mengajak masyarakat agar Pemilu 2024 ini menjadi tidak sia-sia dan jangan justru lebih banyak mudarat dibanding manfaatnya. 

Apalagi gagal memenuhi harapan dan tidak membuat kehidupan masyarakat tidak lebih baik di lima tahun akan datang. 

"Siapapun yang terpilih dan menang dalam Pemilu ini mesti menyadari tugas dan tanggung jawab besar. Jangan sia-siakan mandat dan kepercayaan rakyat. Kekuasaan itu amanah, kekuasaan itu tugas dan tanggung jawab," ujar SBY.

Caleg dan Partai Minim Sorotan

Lebih lanjut SBY menilai, dalam masa kampanye Pemilu 2024, masyarkaat kurang mengetahui secara utuh dan mendalam, apa visi dan misi pasangan Capres-Cawapres. 

Baca Juga: AHY: SBY Turun Gunung 10 Februari 2024, Kampanyekan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024

Apalagi visi dan misi partai-partai politik dan para calon anggota legislatif. 

Menurutnya, para penyelenggara pemilu lebih menitikberatkan pada pemilihan presiden.

Padahal, tanggal 14 Februari nanti, masyarakat juga akan memilih partai politik serta memilih anggota DPR RI, DPD RI dan DPRD untuk masa bakti lima tahun ke depan.

"Kita sering mendengar kata-kata 'jangan salah memilih pemimpin'. Semestinya juga 'jangan salah memilih wakil-wakil rakyat di parlemen'. Juga 'jangan salah memilih partai-partai politik'. Ini semua mesti diterjemahkan dalam sistem dan aturan pemilu yang tepat. Jangan hanya menjadi peringatan dan slogan semata," ujar SBY.

Di sisi lain, SBY juga menyoroti munculnya gerakan dan pernyataan kalangan kampus yang khawatir jika Pemilu 2024 tidak akan berlangsung damai, jujur, dan adil. 

Menurutnya, menganggap Pilpres 2024 pasti curang juga berlebihan. Namun, mengabaikan suara-suara di luar yang khawatir Pilpres bakal curang, tentu juga tidak bijak. 

Baca Juga: Waketum Partai Demokrat Ingatkan Kader untuk Awasi Penyaluran Bansos

Untuk itu, SBY mengajak seluruh elemen negara dan masyarakat untuk menjaga reputasi Indonesia sebagai negara demokrasi. 

Seluruh elemen negara dan masyarakat mesti berupaya dan sama-sama memastikan Pilpres 2024 benar-benar berlangsung secara jujur dan adil. 

"Negara beserta segala perangkat dan sumberdaya yang dimilikinya mesti netral. Saya pikir ruang untuk itu tersedia. Negara, utamanya para penyelenggara pemilu, tentu bertanggung jawab penuh untuk memastikan berlangsungnya pemilu yang jujur dan adil itu," ujar SBY. 

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU