Sivitas Akademika Unusia Desak Presiden Instruksikan Jajaran Setop Kutuk Seruan Moral Akademisi
Politik | 9 Februari 2024, 01:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sivitas akademika Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta mendesak Presiden agar menginstruksikan jajarannya menghentikan kutukan terhadap seruan moral yang disampaikan sejumlah perguruan tinggi.
Desakan tersebut diampaikan sivitas akademika Unusia dalam seruan moralnya yang diterima redaksi Kompas.TV, Kamis (8/2/2024).
“Menggesa Presiden sebagai kepala negara untuk menginstruksikan kepada jajaran bawahannya agar menghentikan kutukan terhadap seruan moral yang disampaikan oleh perguruan tinggi,” demikian tertulis dalam poin ketiga seruan moral tersebut.
Baca Juga: Seruan Petisi Kritik Jokowi Terkesan 'Diabaikan', Apa Dampak Terhadap Pemilu dan Pemilih Muda?
Mereka juga mendesak seluruh elemen yang berada di lembaga negara dan lembaga pemerintah untuk bersikap netral sesuai dengan amanat konstitusi dan nilai demokrasi, dan mengedepankan politik yang berakhlak.
“Keberpihakan lembaga negara dan lembaga pemerintah dalam kontestasi pemilihan umum merupakan bentuk kecurangan yang mencederai konstitusi, nilai-nilai demokrasi dan tidak dapat dibenarkan,” tambahnya.
“Mengajak seluruh masyarakat untuk bergerak bersama-sama merawat nilai-nilai demokrasi sebagai bentuk implementasi cita-cita kemerdekaan dalam berbangsa dan bernegara.”
Mereka juga mengajak seluruh kolega di lembaga pendidikan untuk menyeriusi pendidikan moral dan etika.
Baca Juga: Megawati Kampanye Ganjar-Mahfud, Gibran Tanggapi Ahok, Cak Imin Respons Erick Thohir [TOP 3 NEWS]
“Bahwa tugas lembaga pendidikan bukan saja mengajar, apalagi hanya mencetak buruh terampil.”
“Tugas pendidikan ialah mengajar (ta’lim), mendidik (tarbiyah), dan mengembangkan manusia yang bermoral (ta’dib), karena tujuan pendidikan tidak lain ialah untuk membangun dan mengembangkan potensi rohani manusia (ulul albab),” demikian tertulis dalam seruan tersebut.
Dalam seruan tersebut, mereka juga menilai sirnanya etika dalam berbangsa dan bernegara yang tecermin dalam sejumlah praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme telah merusak sendi-sendi dasar kehidupan dan kemanusiaan.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV