Unhas Bergerak, Guru Besar hingga Mahasiswa Minta Jokowi Berada di Koridor Demokrasi
Politik | 2 Februari 2024, 17:15 WIBMAKASSAR, KOMPAS.TV - Masyarakat akademik Universitas Hasanuddin (Unhas) mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tetap pada koridor demokrasi.
Tak hanya Presiden Jokowi, sivitas akademika Unhas yang berisi forum guru besar, dosen dan alumni ini juga meminta pejabat negara, aparat hukum dan aktor politik di kabinet Indonesia Maju tetap berada di koridor demokrasi serta mengedepankan nilai-nilai kerakyatan dan keadilan sosial serta rasa nyaman dalam berdemokrasi.
Sikap masyarakat akademik Unhas yang menjadi petisi Unhas Bergerak ini dibacakan oleh Anggota Dewan Profesor Unhas Prof. Dr. Ir Triyatni Martosenjoyo didampingi sejumlah guru besar lainnya di depan Rektorat Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (2/2/2024).
Secara keseluruhan, ada empat poin yang menjadi sikap dari sivitas akademika Unhas dalam mencermati perkembangan rangkaian pelaksanaan Pemilu dan Pilpres 2024, tata kelola pemerintahan, serta kehidupan demokrasi secara nasional.
Pertama, mendorong seluruh masyarakat senantiasa menjaga dan mempertahankan Pancasila dan UUD 1945 dalam pelaksanaan Pemilu sebagai instrumen demokrasi.
Baca Juga: Guru Besar UI, UGM, dan UII Kirim Petisi kepada Jokowi agar Pemilu 2024 Digelar Secara Adil
Kedua, mengingatkan Presiden Jokowi, dan semua pejabat negara, aparat hukum dan aktor politik yang berada di kabinet presiden tetap berada pada koridor demokrasi. Serta mengedepankan nilai-nilai kerakyatan dan keadilan sosial serta rasa nyaman dalam berdemokrasi.
Poin ketiga, meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) selaku penyelenggara pemilu bekerja secara profesional dan bersungguh-sungguh sesuai peraturan yang berlaku.
"Penyelenggara pemilu senantiasa menjunjung tinggi prinsip independen, transparan, adil, jujur, tidak berpihak, dan teguh menghadapi intervensi pihak mana pun," ujar Triyatni saat membacakan petisi.
Terakhir, sivitas akademika Unhas menyerukan kepada masyarakat dan elemen bangsa secara bersama-sama mewujudkan iklim demokrasi yang sehat dan bermartabat.
Masyarakat akademik Unhas juga meminta seluruh masyarakat ikut memastikan pemilu berjalan secara jujur, adil, dan aman agar hasil Pemilu dan Pilpres 2024 mendapat legitimasi kuat berbasis penghormatan suara rakyat.
Baca Juga: Anies soal Petisi UGM dan UII Kritik Jokowi: Artinya Ada Masalah Serius
Pembacaan petisi Unhas Bergerak ini turut dihadiri Ketua Dewan Kehormatan Universitas - Dewan Profesor Unhas Prof Amran Razak, dan Ketua Divisi 3 Dewan Profesor Unhas, Prof Arsunan Arsin.
"Sikap keprihatinan ini menandakan bahwa kami-kami dari kampus ini menjaga peradaban dunia. Pertama, menjaga demokrasi," ujar Amran Razak.
"Kami ini pelaku dari reformasi. Oleh sebab itu, kami tetap menjaga sampai akhir hayat bagaimana reformasi ini kembali ke jalan yang benar," imbuhnya.
Sebelumya, masyarakat akademik Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dan Universitas Indonesia (UI) juga menyerukan hal serupa.
Sivitas akademika dari kampus-kampus tersebut mendesak Pemilu dan Pilpres 2024 benar-bener berjalan dengan koridor demokrasi tanpa ada intimidasi, ketakutan, dan berlangsung secara jujur dan adil.
Baca Juga: Jokowi Tanggapi Kritik UII dan UGM: Hak Demokrasi, Setiap Orang Boleh Berbicara
Semua aparatur sipil negara (ASN), pejabat pemerintah, TNI dan Polri juga bebas dari paksaan untuk memenangkan salah satu pasangan calon.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV