3 Prajurit TNI Ditangkap di Malaysia, KSAD: Cuma Mau Beli Gas Elpiji Buat Masak Sayur Kok Diributi
Peristiwa | 2 Februari 2024, 05:25 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Tiga prajurit TNI dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan atau Satgas Pamtas Pos Kotis Nanga Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, yang ditangkap di Malaysia dipastikan sudah kembali.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat atau KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak.
Ia mengatakan bahwa keperluan tiga anggota TNI yang masuk ke Malaysia itu hanya untuk berbelanja.
“Sudah (kembali), mereka belanja ke sana (Malaysia),” kata Maruli di Taxi Way Echo Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (1/2/2024).
Baca Juga: Wakil Kapendam Cendrawasih: KKB Jadikan Warga Sugapa Tameng saat Baku Tembak dengan TNI dan Polri
Maruli menjelaskan, ketiga prajurit TNI itu semula berbelanja ke Malaysia.
Tak lama kemudian, mereka pun ditangkap. Bahkan, kata Maruli, sempat ada isu soal narkoba.
“Padahal mau belanja doang diributi, ada (isu) narkoba lagi, orang beli (gas) elpiji buat masak sayur kok,” ujar Maruli.
Maruli mengatakan, ketiga prajurit TNI tersebut berbelanja di Malaysia karena mempertimbangkan jarak yang lebih dekat.
Ia merinci jika belanja ke Malaysia hanya menempuh jarak tiga kilometer. Berbanding cukup jauh kalau belanja di Indonesia yang menempuh jarak 20 kilometer.
“Kalau belanja ke sini (Indonesia) 20 kilometer kalau ke seberang 3 km. Masyarakat juga belanjanya ke sana (Malaysia), karena kita ikut belanja ke sana ya mungkin dari pihak sana melihat ada tentara melintasi batas,” tutur KSAD.
Baca Juga: KKB Serang TNI-Polri yang Sedang Tugas Amankan Kantor Bupati Intan Jaya, Satu Prajurit Tertembak
Sebelumnya, Pangdam Tanjungpura Mayjen Iwan Setiawan memberikan penjelasakan soal penangkapan anggota Satgas Pamtas Pos Kotis Nanga Badau oleh Pasukan Gerakan Am (PGA) Malaysia pada Minggu (28/1/2024) sekitar pukul 02.00.
Iwan mengatakan, tiga prajurit TNI itu masuk ke Malaysia bukan untuk melakukan penyelundupan. Melainkan, hanya membeli delapan tabung gas untuk kebutuhan posko.
"Saya memastikan ketiga anggota tersebut hanya membeli delapan tabung gas untuk kebutuhan posko karena harganya lebih murah," ujar Iwan kepada wartawan, Selasa (30/1/2024).
Mantan Danjen Kopassus itu menegaskan, apabila ada informasi yang menyebutkan ketiga anggota tersebut ditangkap karena menyelundupkan beras dan narkoba, itu tidak benar atau hoaks.
“Saya yakinkan itu tidak ada, hanya delapan tabung gas,” kata Iwan.
Iwan menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi saat ketiga anggota TNI dijemput menggunakan mobil sipil milik penjual bahan pokok. Kemudian, saat dalam perjalanan bertemu dengan patroli PGA.
Baca Juga: Jokowi Minta Akmil TNI Adaptasi dengan Perubahan Teknologi, Politik, dan Ekonomi Global
“Anak-anak dijemput mobil sipil bukan mobil tentara, dan pada saat perjalanan ada patroli dari PGA lalu diberhentikan,” kata Iwan.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas.com