Relawan Diadang saat Bentangkan Spanduk Depan Jokowi, Ganjar: Itu Ekpresi Rakyat, Gitu Saja Baper
Politik | 31 Januari 2024, 15:28 WIBPONTIANAK, KOMPAS.TV - Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo berharap aparat tidak perlu bertindak berlebihan terhadap masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi.
Hal ini menyikapi tindakan represif aparat terhadap relawan pendukung Ganjar-Mahfud yang membentangkan spanduk saat Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (30/1/2024).
Ganjar menjelasakan saat menjabat gubernur Jawa Tengah, diriya kerap mendapat kritik dan maki dari masyarakat.
Bahkan makian dan kritik tersebut dilontarkan langsung di depan umum. Namun dirinya memilih untuk menerima lantaran hal tersebut merupakan aspirasi dari masyarakat.
"Rasanya kalau hanya sekadar membentangkan spanduk begitu ya, enggak apa-apalah, biasa saja. Wong dulu saya juga jadi eksekutif dimaki-maki di depan juga biasa kok," ujar Ganjar di Pontianak, Rabu (31/1).
Baca Juga: Muncul Spanduk Penolakan Gibran di Kota Malang, Ini Kata Bawaslu
Lebih lanjut Ganjar menilai sejatinya aparat tidak perlu bertindak berlebihan. Menurutnya langkah warga yang membentangkan spanduk terkait dukungan terhadap dirinya merupakan sebuah aspirasi dan tidak perlu diadang dengan tindakan represif.
Di sisi lain Ganjar juga mengingatkan pendukungnya untuk menyampaikan aspirasi dengan cara yang sopan dan baik.
"Itulah ekspresi rakyat, mungkin karena ingin menyampaikan apa yang ada di dalam hati dan pikirannya. Masa sih gitu saja baper?" ujar politikus PDI-P itu.
Sebelumnya viral di media sosial seorang pemuda membentangkan spanduk saat Presiden Jokowi kunjungan kerja di DI Yogyakarta.
Dikutip dari Kompas.com dalam video viral tersebut terlihat mobil Presiden Jokowi berhenti di depan pasar Argosari, Wonosari.
Baca Juga: Viral di Sosial Media, kini Muncul Salam 4 Jari, Apa Artinya?
Saat Jokowi membagikan kaos, ada seorang pria membentangkan spanduk yang bertuliskan "Selamat Datang Pak Jokowi, Kami Sudah Pindah, Kami Pilih Ganjar".
Paspampres Jokowi bantah aniaya
Terpisah Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) memastikan tidak ada anggota yang melakukan tindakan represif hingga pemukulan terhadap warga yang membentangkan spanduk saat kunjungan kerja Presiden Jokowi ke DI Yogyakarta, Selasa (30/1).
Asintel Paspampres Kolonel (Kav) Herman Taryaman menjelaskan dalam video yang beredar pihak yang mendorong warga menggunakan baju sipil biasa.
Sementara itu, Paspampres memakai seragam resmi saat menjaga Presiden Jokowi dalam kunjungan kerjanya ke Jawa Tengah.
Herman menambahkan Paspampres mempunyai tugas pengamanan fisik jarak dekat terhadap VVIP. Hal ini sesuai dengan tugas dan fungsinya yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang pengamanan VVIP.
Baca Juga: Mahfud MD Mundur dari Jabatan Menko Polhukam: Saya Pamit dengan Hormat
Dalam menjalankan tugas Paspampres sangat terlihat jelas, menggunakan seragam resmi berupa baju tactical dan seragam dinas TNI dari pengawalan bermotor.
"Terkait kejadian adanya tindakan kekerasan dengan cara mendorong warga yang membentangkan spanduk pada saat kegiatan kunjungan kerja Presiden RI Bapak Joko Widodo ke daerah Wonosari pada Selasa tanggal 30 Januari 2023 yang dilakukan oleh anggota Paspampres adalah tidak benar," ujar Herman Taryaman dalam keterangan tertulis, Rabu (31/1).
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV