> >

Ketum PBNU: Kampus Terpadu Universitas Nahdlatul Ulama Dibangun dari Visi Pribadi Presiden Jokowi

Peristiwa | 31 Januari 2024, 12:39 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah isu sejumlah menteri mundur dari Kabinet Indonesia Maju di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (20/1/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya sebut pembangunan Kampus Terpadu Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta dimulai dari visi pribadi Presiden Joko Widodo.

Demikian Gus Yahya saat Resepsi Puncak Hari Lahir (Harlah) Ke-101 Nahdlatul Ulama (NU) di Kampus Terpadu UNU Yogyakarta, Sleman, D.I Yogyakarta sebagaimana dikutip dari Antara, Rabu (31/1/2024).

“Saya akui ini dimulai dari visi pribadi Presiden Joko Widodo. Beliau yang menggagas tentang bagaimana membantu NU lebih siap menghadapi masa depan, bahkan menyumbang secara lebih strategis untuk masa depan dengan mengembangkan UNU Yogyakarta ini menjadi sedemikian rupa,” kata Gus Yahya.

Misal, kata Gus Yahya, mengajak Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed untuk membantu UNU Yogyakarta. Dengan cara menyumbang MBZ College for Future Studies di UNU Yogyakarta yang "kickoff" pembangunannya dilakukan hari ini.

Baca Juga: Ternyata Mahfud MD Minta Restu Megawati untuk Mundur Jadi Menterinya Jokowi

“Presiden Jokowi juga turut mengajak saudara beliau Yang Mulia Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed untuk membantu UNU Yogyakarta,” kata Gus Yahya.

“Ini nanti saya dengar rencananya akan diselesaikan dalam waktu yang lebih cepat lagi dengan lompatan yang jauh lebih ke depan lagi mungkin 100 tahun yang akan datang.”

Oleh karena itu, Gus Yahya menuturkan sengaja mengundang pengurus NU serta para kiai dari berbagai wilayah di Indonesia untuk menyaksikan mimpi tentang masa depan namun yang diwujudkan melalui bangunan UNU Yogyakarta dalam Resepsi Puncak Harlah Ke-101 NU.

“Saya perlihatkan gambar mimpi tentang masa depan. Ini sangat penting sekali supaya kita bisa sungguh-sungguh membulatkan tekat untuk mengawal kemenangan Indonesia,” jelas Gus Yahya.

 

Menurut Gus Yahya, tampilan Gedung UNU Yogyakarta merupakan wujud lompatan yang seharusnya baru bisa dilihat 50 tahun yang akan datang. Namun, dipercepat melalui pembangunan yang tuntas dalam tempo dua tahun.

Baca Juga: Istana soal Hasto dan Risma Sebut Menteri Jokowi Sudah Tak Nyaman: Narasi Politik Tidak Sesuai Fakta

“Saya kira ini merupakan lompatan lebih dari 50 tahun untuk ukuran universitas NU. Untuk kita semua yang tahu bagaimana rupa UNU Yogyakarta sabelumnya, saya kira setuju dengan saya bahwa ini adalah wajah yang seharusnya 50 tahun lagi baru kita lihat,” ucap Gus Yahya.

Sebagai informasi, Rangkaian Peringatan Harlah Ke-101 NU di Yogyakarta bertajuk "Memacu Kinerja Mengawal Kemenangan Indonesia" telah dibuka dengan istigasah di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Bantul pada Minggu (28/1/2024).

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU