Anies Ajak Masyarakat Malut Ikut Langkah Perubahan, Janji Tingkatkan Infrastruktur Pendidikan
Rumah pemilu | 26 Januari 2024, 14:33 WIBTERNATE, KOMPAS.TV - Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, mengikuti kampanye terbuka di Maluku Utara (Malut).
Kehadiran Anies disambut meriah masyarakat Ternate di Bandara Sultan Babullah, Jumat (26/1/2024).
Perangkat adat Kesultanan Ternate juga menggelar acara penyambutan dengan adat Joko Kaha. Tradisi Joko Kaha atau injak tanah merupakan tanda penghormatan bagi pejabat atau tamu penting yang baru pertama kali menginjakkan kakinya di Bumi Moloku Kieraha.
Anies mengelar kampanye terbuka di Taman Nukila Ternate, Kelurahan Gamalama, Ternate Tengah, Kota Ternate, Maluku Utara.
Sebelum hadir di kampanye akbar, Anies menyempatkan diri berkunjung ke Kedaton Kesultanan Ternate.
Baca Juga: [FULL] Orasi Politik Anies Kampanye Akbar di Padang, Sebut Paslon Lain Didukung Konglomerat?
Menurutnya Kesultanan Ternate adalah sebuah warisan sejarah yang punya peran panjang di Indonesia, terutama dalam perdagangan dunia.
"Jadi kami merasa perlu menghormati perlu menghargai apalagi mereka semua memiliki komitmen yang sangat kuat untuk menjaga keutuhan NKRI," ujar Anies.
Di kesempatan yang berbeda dalam kampanye akbar, Anies menjelaskan kadatangannya untuk mengajak masyarakat Maluku Utara bersama-sama melakukan perubahan demi kemajuan.
Anies menyatakan di setiap kampanye ke daerah, ia selalu dititipkan aspirasi masyarakat yang menginginkan negeri yang adil dan bisa merasakan kesejahteraan yang sama dengan daerah lain.
Aspirasi tersebut akan menjadi program ke depan jika nantinya terpilih di Pilpres 2024. Anies juga sudah memiliki catatan program yang akan dijalankan di Maluku Utara.
Baca Juga: Blak-blakan, Ini Alasan Tom Lembong Dukung Anies Meski Sempat Jadi Menteri Jokowi
Menurutnya infrastruktur pendidikan di Maluku Utara perlu ditingkatkan.
"Kita ingin anak-anak di Ternate punya masa depan yang cerah sama di tempat-tempat lain, kita ingin masyarakat tak lagi susah," ujar Anies.
"Kita juga tidak ingin biaya kuliah mahal, apalagi masyarakat susah. Kita ingin ada perubahan, dan kita juga ingin sembako murah," imbuhnya.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV