Tom Lembong: Industri Nikel Contoh Sempurna Lingkungan Dikorbankan demi Pertumbuhan Ekonomi
Rumah pemilu | 26 Januari 2024, 07:15 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Tambang nikel beserta smelternya merupakan contoh sempurna bagaimana lingkungan dikorbankan demi pertumbuhan ekonomi dan industri.
Pendapat itu disampaikan Co-captain Bidang Substansi Materi dan Kebijakan Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Thomas Lembong atau Tom Lembong dalam program Livi on Point yang ditayangkan Kompas TV, Kamis (25/1/2024) malam.
Tom mengaku dirinya tidak anti-hilirisasi, tetapi anti-hilirisasi yang "ugal-ugalan".
“Kita tentunya tidak anti-hilirisasi, yang kita anti adalah hilirisasi yang ugal-ugalan,” tuturnya.
Baca Juga: Pakar Sebut Memang Betul Presiden Boleh Kampanye, Begini Penjelasannya
“Saya kira inilah manfaatnya debat dan proses kampanye pemilu ya. Semakin banyak warga bisa melihat data-data, fakta-fakta, bahwa nikel, baik pertambangannya maupun smelternya, memang banyak sekali masalah dan semakin bermasalah.”
Ia kemudian mencontohkan beberapa kecelakaan kerja di industri nikel yang memakan korban jiwa. Menurutnya, itu menunjukkan smelter tersebut tidak memenuhi syarat dalam hal perlindungan pekerja.
“Baru beberapa waktu yang lalu ada beberapa kecelakaan yang memakan korban puluhan pekerja.”
“Itu menunjukkan bahwa ini smelter-smelter yang tidak sesuai syarat. Dalam hal ini tentunya syarat perlindungan pekerja, kondisi kerja yang aman,” jelasnya.
Belum lagi jika dilihat dari aspek lingkungan hidup. Tom berpendapat, mempromosikan industri berpolusi dalam debat bertema lingkungan hidup, sangat ironis.
“Sangat ironis bahwa kita mempromosikan industri yang sangat berpolusi dalam debat cawapres yang temanya adalah lingkungan hidup.”
“Justru industri tambang nikel, smelter nikel saat ini contoh yang sempurna bagaimana kita mengesampingkan dan mengorbankan lingkungan demi pertumbuhan ekonomi, demi pertumbuhan industri,” bebernya.
Dalam program itu, Tom juga meluruskan pernyataan yang menuding dirinya menyebut bahwa semua mobil Tesla tidak menggunakan nikel.
“Yang saya sampaikan adalah semua mobil Tesla yang dibuat di Tiongkok, bukan semua mobil Tesla. Tentunya saya tahu bahwa mobil Tesla di Amerika tetap pakai nikel," ujarnya.
Baca Juga: Soal Presiden Memihak: anies Sebut Jokowi Perlu Jalankan Netralitas Muhaimin Anjurkan Cuti Saja
Tom kembali menegaskan, pihaknya tidak antinikel.
“Tentu saja kami tidak antinikel. Itu seperti mengatakan kami antiair, antioksigen, atau antikayu.”
“Mungkin yang dimaksud Mas Gibran (cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka) itu, ‘Kok tidak berpihak kepada produksi nasional’. Saya kira jawaban Pak Muhaimin kemarin sangat pas, sangat sempurna,” jelasnya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV