Luhut Sebut Tom Lembong Tak Selesaikan Program OSS saat Jabat Kepala BKPM
Politik | 25 Januari 2024, 11:31 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Tom Lembong tidak melakukan banyak hal saat menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Luhut mengatakan, Tom Lembong tidak bisa menyelesaikan pembangunan Online Single Submission (OSS) untuk kemudahan investasi.
"Waktu Anda BKPM, apa yang Anda lakukan? Coba Anda kan ditugasin untuk OSS, saya ingat betul itu bagaimana Anda curhat ke saya," kata Luhut dalam video yang diunggan ke akun Instagramnya, Rabu (24/1/2024).
"Tapi itu kan sampai Anda meninggalkan kabinet tidak pernah selesai, sekarang kami yang menyelesaikannya, Online Single Submission itu," tambahnya.
Baca Juga: Guyon Prabowo Usai Dapat Dukungan Para Konglomerat: Baru Paham Kenapa Kalah Pilpres 2 Kali
Di kesempatan berbeda, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan platform layanan perizinan Online Single Submission (OSS) telah mencetak 4.061.883 Nomor Induk Berusaha (NIB) sepanjang tahun 2023.
Capaian tersebut tumbuh 64 persen dibandingkan total NIB yang terbit pada tahun 2022 sebanyak 2.473.243 NIB.
"Alhamdulillah sekarang OSS sudah bisa mengeluarkan NIB per hari sebesar 11.096 NIB dan untuk 2023 kita mampu mencetak 4.061.883 NIB," kata Bahlil dalam paparan realisasi investasi 2023 di Jakarta, Rabu (24/1).
Dalam kesempatan itu, Bahlil menjelaskan proses perizinan usaha tersebut yang sempat bermasalah di tingkat pusat. Ia menyebut, pada 2018-2019, sempat terjadi polemik karena adanya penolakan OSS di BKPM.
Baca Juga: Netralitas, Anies Menyayangkan Pernyataan Jokowi Soal Presiden Boleh Kampanye dan Memihak
Dalam periode itu, Kepala BKPM dijabat oleh Tom Lembong.
"Pada tahun 2018-2019, ini adalah tahun yang sangat polemik karena pemimpin BKPM terdahulu menolak OSS ada di BKPM makanya sempat di Kemenko (Perekonomian). Waktu itu trouble dan banyak pengusaha yang mengeluhkan hal ini," tuturnya seperti dikutip dari Antara.
Begitu dirinya masuk kabinet pada 2019, Bahlil pun langsung mengambil alih dan menyelesaikan platform tersebut.
Alhasil, pada 2019, ada 704.417 NIB yang bisa diterbitkan lewat platform OSS. Angka tersebut setara dengan penerbitan 1.927 NIB per hari.
Secara total, tercatat sudah ada 11.027.127 NIB yang telah terbit lewat platform OSS, termasuk lewat OSS berbasis risiko yang merupakan amanat UU Cipta Kerja yang diluncurkan sejak 2021 lalu.
Baca Juga: Ini Alasan Ganjar Minta Mahfud MD Mundur dari Posisi Menko Polhukam
Lebih lanjut, Kementerian Investasi/BKPM juga mencatat terdapat 3,77 juta proyek usaha mikro kecil (UMK) senilai Rp278,1 triliun yang terdaftar sepanjang 2023. Total proyek tersebut terdiri dari 3,34 juta usaha mikro senilai Rp155,1 triliun dan 426,6 ribu usaha kecil senilai Rp123 triliun.
Usaha-usaha kecil mikro itu tersebar di lima sektor teratas, yakni perdagangan dan reparasi; jasa lainnya; konstruksi; hotel dan restoran; serta tanaman pangan, perkebunan dan peternakan.
Adapun lima besar proyek usaha mikro kecil tersebar di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Banten.
Penulis : Dina Karina Editor : Vyara-Lestari
Sumber :