> >

Disinggung soal Sikap Gibran di Debat Cawapres, Jokowi: Saya Enggak Mau Nilai Lagi

Rumah pemilu | 24 Januari 2024, 16:38 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (24/1/2024). Jokowi mengugkapkan enggan menilai penampilan calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dalam debat keempat Pilpres 2024 pada Minggu, (21/1/2024) lalu. (Sumber: Tangkapan layar Youtube Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, enggan menilai penampilan calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dalam debat keempat Pilpres 2024 pada Minggu, (21/1/2024) lalu.

Seperti diketahui, sikap Gibran dalam debat Cawapres yang digelar di Jakarta Convention Center, Jakarta, tersebut menjadi sorotan karena dianggap tak sopan.

"Saya enggak mau menilai lagi," kata Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (24/1/2024).

Ia pun mengaku tak mau lagi memberikan penilaian Pilpres 2024, karena tidak ingin menimbulkan perdebatan publik.

"Menilai-nilai nanti jadi debat yang kedua," ujarnya.

Sebelumnya, Gibran mendapat banyak sorotan terkait sikapnya di debat keempat Pilpres 2024 pada Minggu (21/1).

Salah satunya saat aksi putra Jokowi tersebut yang seolah mencari-cari jawaban dari cawapres nomor urut 3 Mahfud MD di atas panggung.

Dari analisis Drone Emprit, Gibran mendapat sentimen negatif tertinggi di media sosial (medsos) X saat debat keempat Pilpres 2024.

Baca Juga: Gibran Ditanya soal Gestur Gimik ke Mahfud MD Saat Debat: Terima Kasih Masukannya

Gibran dikritik karena dianggap tidak memiliki adab dan menggunakan gaya yang konyol saat debat.

“Beberapa pengguna media sosial merasa bahwa Gibran tidak layak menjadi perwakilan anak muda. Prof Mahfud tetap sabar meskipun Gibran mencoba untuk menjadi savage,” tulis pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, di akun X miliknya, @ismailfahmi, Minggu (22/1/2024).

Seperti diketahui, saat debat Minggu (21/1) malam, Gibran memberikan pertanyaan kepada Mahfud terkait bagaimana strateginya untuk mengatasi greenflation.

Menjawab pertanyaan tersebut Mahfud mengatakan, greenflation berhubungan dengan ekonomi hijau di mana sebuah proses pemanfaatan produk ekonomi dengan didaur ulang (recycle) bukan dibuat baru.

"Untuk mengatasi inflasi hijau, apa sih inflasi hijau? Itu kan ekonomi hijau. Itu adalah ekonomi sirkular di mana sebuah proses pemanfaatan produk ekonomi. Misalnya pangan atau produksi apa pun, diproduksi kemudian dimanfaatkan di-recycle bukan dibuat jadi bukan barang itu lalu dibiarkan mengganggu ekologi," kata Mahfud.

"Kalau untuk mengatasi inflasi itu tentu yang paling gampang kebijakan-kebijakan. Diatur saja jatahnya di sini kan harus ada data, kecenderungannya di sini. Kebijakannya harus begini. Itulah yang kita pahami tentang ekonomi hijau, ya inflasi hijau dan sebagainya dan sebagainya," ucapnya.

Namun Gibran justru menunjukkan sikap celingak-celinguk, seperti mencari sesuatu, menyatakan Menko Polhukam tersebut tidak menjawab pertanyaan yang dia lemparkan.

"Saya lagi nyari jawabannya Prof Mahfud. Saya nyari-nyari di mana ini jawabannya kok nggak ketemu jawabannya. Saya tanya masalah inflasi hijau kok malah menjelaskan ekonomi hijau," ujar Gibran.

Melihat respons Gibran, Mahfud menilai pernyataan Wali Kota Solo tersebut ngawur dan receh. 

Baca Juga: Pakar: Gibran Pakai Gimik di Debat Cawapres Buat Kepentingan Viral, Sasarannya Anak Muda

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU