Kala Jokowi Curhat Sering Disemprot Masyarakat saat Harga Gabah sudah Naik dan Bikin Petani Senang
Humaniora | 23 Januari 2024, 17:40 WIBGROBOGAN, KOMPAS.TV - Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi menyebut bahwa saat ini petani senang karena harga gabah meningkat, tapi dirinya yang disemprot oleh masyarakat atau konsumen.
Pernyataan Jokowi tersebut disampaikan dalam sambutannya pada acara penyerahan bantuan kepada Petani Gagal Panen di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024).
"Sekarang ini para petani senang, harga gabahnya (naik), dipikir saya nggak tahu. Tapi kalau harga gabah naik itu pada diam aja gitu,” kata Jokowi.
“Dulu saya ingat tiga tahun lalu harga gabah masih Rp4.300, Rp4.200 (per kilogram). Sekarang Rp7.800, Rp7.600. Tapi kalau harga gabahnya sudah Rp7.800, berasnya berapa? Panjenengan senang, tapi masyarakatnya saya yang disemprot," tambahnya, dikutip Antara.
Baca Juga: Jokowi Kirim Karangan Bunga ke Kediaman Megawati Soekarnoputri, Ada Apa?
Meski demikian, lanjut Jokowi, pemerintah ingin menjaga keseimbangan harga agar petani dan masyarakat sama-sama senang.
Namun, ia mengakui bahwa tidak mudah menjaga keseimbangan itu.
"Jadi, pemerintah maju diseneni, mundur diseneni, ngetan diseneni, ngulon diseneni (pemerintah maju dimarahi, mundur dimarahi, ke timur dimarahi, ke barat dimarahi).”
“Tapi, itu ya tugas pemerintah, menyelesaikan persoalan, mencarikan solusi," kata Jokowi.
Ia menekankan bahwa petani mesti bersyukur kepada Allah SWT jika harga gabah naik.
Pria yang pernah menjadi Gubernur DKI Jakarta dan juga Walikota Surakarta ini turut menjelaskan bahwa pemerintah akan memberi bantuan Rp8 juta per hektare sawah bagi petani yang mengalami gagal panen di Jateng.
Baca Juga: Pengamat Analisis Soal 'Kemampuan' Jokowi Jaga Menteri 'Teknokrat' Tetap di Kabinet Jelang Pilpres
"Untuk yang terdampak El Nino, banjir dan sekarang ini ada kekeringan agak panjang di Jawa Tengah, ada 16 ribu hektare dan penerima hari ini adalah Kabupaten Grobogan, Kudus, Jepara, Demak, dan Pati. Bantuan yang diberikan juga sudah dihitung Rp8 juta per hektare," jelasnya.
Jokowi menyatakan jumlah bantuan itu sudah dihitung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan ditujukan untuk biaya produksi.
"Nanti moga-moga bapak/ibu dalam tiga empat bulan yang akan datang segera panen, kemudian dari situlah produktivitas bisa kita naikkan," harap Presiden Jokowi.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada
Sumber : Antara, Kompas TV