> >

Soal Penampilan Gibran di Debat Cawapres Kedua, Ini Kata FormasNU

Rumah pemilu | 23 Januari 2024, 14:58 WIB
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka (kanan) menyampaikan pandangannya saat Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024). (Sumber: M. RIsyal Hidayat/Antara)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Penampilan Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming di debat cawapres pada putaran keempat pilpres 2024 lalu mendapat sorotan dari Forum Masyarakat Santri Nusantara (FormasNU).

Menurut pihak FormasNU yang telah mendeklarasikan diri mendukung paslon Anies-Muhaimin, menilai penampilan Gibran telah berlebihan.

Ketua FormasNU, Ahmad Rouf Qusyairi menjelaskan, Indonesia sangat dikenal dengan budaya saling menghargai dan tata krama. 

Ahmad mengakui jika saat itu merupakan forum debat, namun bukan berarti budaya menjunjung tinggi etika, tata krama hilang begitu saja. 

Ia juga meyakini, secara umum anak-anak muda di era perkembangan teknologi saat ini masih menjunjung tinggi etika dan nilai-nilai kesopanan. 

"Penampilan Gibran itu offside, dalam bahasa pesantrennya suul adab. Kalau istilah orang Jawa itu kurang punya unggah-ungguh atau tata krama, bagaimana menghormati orang yang lebih tua," ujar Ahmad, Selasa (23/1/2024), dikutip dari Antara

Baca Juga: Kumpulan Momen Panas Saling Sindir dan Adu Gimik Cak Imin, Gibran dan Mahfud MD di Debat Cawapres

Ahmad menjelaskan, faktor yang membuat pihaknya menyoroti abainya budaya saat debat Cawapres, Minggu (21/1/2024), yakni munculnya sikap melecehkan. 

Gibran berkali-kali menyerang dua rivalnya, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Mahfud MD, dengan sindiran dan gesture atau sikap yang melecehkan. Hal itu dinilai Ahmad sudah melampaui batas.

Di sisi lain, Gibran juga kembali melanggar aturan debat yang telah disepakati bersama yakni tidak menggunakan singkatan.

"Kalau pakai singkatan atau terminologi asing harus dijelaskan dulu. Di debat cawapres pertama itu sudah dia gunakan untuk men-sliding Cak Imin, tapi kenapa diulangi lagi. Ini berarti di alam bawah sadarnya hal seperti itu dianggap biasa,"  ujar Gus Rauf, sapaan Ahmad. 

Forum debat, sambung Gus Rauf, seharusnya fokus pada visi misi dan kebijakan dari masing-masing calon yang akan dipilih rakyat. Bukan saling merendahkan dan mencibir.

Baca Juga: Anies Beri Imin Nilai 11 dari 10, Gibran Terkesan 'Offensive', Ganjar soal Sesi Tanya Jawab Debat

Menurutnya, Gibran lupa lawan dalam debat itu adalah teman dalam kompetisi berdemokrasi.

"Jadi kalau niatnya menjatuhkan lawan, itu sudah di luar akal sehat kita," ujar Gus Rauf.

Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar mengajarkan persoalan etika kepada calon wakil presiden nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka.

"Tenang Pak Gibran, semua ada etikanya, termasuk kita diskusi, bukan tebak-tebakan definisi, atau tebak-tebakan singkatan," katanya dalam debat keempat Pilpres 2024 yang diselenggarakan oleh KPU di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024) malam.

Muhaimin, yang juga wakil Ketua DPR RI menegaskan, calon wakil presiden seharusnya berdiskusi pada tingkatan sebagai pengambil kebijakan untuk memimpin negara.

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU