Tutup Debat, Mahfud Nyanyi Lagu Ebiet G Ade, Singgung Kerusakan Lingkungan hingga Janjikan Hal ini
Rumah pemilu | 21 Januari 2024, 23:01 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD menyanyikan penggalan lagu Ebiet G. Ade yang berjudul Berita Kepada Kawan saat memberikan pernyataan penutup dalam debat cawapres, Minggu (21/1/2024).
Mulanya ia menyinggung terkait hukum yang tumpul sehingga banyak pembangunan nasional yang berdampak buruk bagi masyarakat dan alam.
"Tadi saya bilang masalah-masalah yang kita perdebatkan sangat penting untuk masa depan bangsa. Masalah utamanya adalah pedang hukum kita itu tumpul. Kalau pedang hukum tidak tumpul, kita pasti bisa tabrak habis-habisan. Program pembangunan akan berjalan dengan baik," kata Mahfud.
Mahfud kemudian menyebut dirinya dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo meminta maaf kepada masyarakat yang tidak dapat berbuat apa-apa atas kerusakan lingkungan yang terjadi.
"Mas Ganjar dan saya minta maaf kepada para ibu dan anak cucu yang telah ikut terlibat atau tanpa bisa berbuat apa-apa ketika terjadi perusakan alam yang ibu dan para cucu itu huni," ujarnya.
Baca Juga: Gibran Sebut Perlu Tumbuhkan Rasa Memiliki agar Masyarakat Tetap di Desa, Contohkan di Mojokerto
Lebih lanjut, Mahfud teringat dengan lagu Ebit G Ade berjudul Berita Kepada Kawan. Lagu tersebut, kata dia, bukti bencana akibat kerusakan lingkungan .
"Kalau terjadi kerusakan di daratan dan lautan dan terkait ini, saya teringat lagu Ebiet G Ade yang berbunyi begini, Barangkali di sana ada jawabnya, mengapa di tanahku terjadi bencana? Mungkin Tuhan mulai bosan, melihat tingkah kita, yang selalu salah dan bangga akan dosa-dosa'," tutur Mahfud sambil bersenandung.
"Itu bukti kerusakan lingkungan, Pesan Kepada Kawan," sambungnya.
Mahfud pun berjanji akan mengembalikan hak masyarakat yang terdampak atas kerusakan lingkungan dari proyek pembangunan.
"Kami berjanji kami akan kembalikan secara bertahap hak rakyat dan untuk ibu-ibu dan para anak cucu-cucu. Kita akan tagih dunia internasional untuk membayar utang-utang yang telah merusak pembangunan," tegasnya.
Baca Juga: Cak Imin: Pak Gibran, Semua Ada Etikanya, Kita Diskusi, Bukan Tebak-tebakan Singkatan
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV