> >

Mahfud Tanya Gibran soal Kebijakan Impor Pangan Jokowi yang Pernah Ditanyakan Prabowo di 2019

Rumah pemilu | 21 Januari 2024, 23:00 WIB
Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD (kiri) dan Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka (kanan) saat debat keempat Pilpres 2024, Minggu (21/1/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD, menyinggung kebijakan impor pangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertanya kepada cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.

Mahfud mengatakan, dalam debat capres pada 2019 lalu, Jokowi yang merupakan ayah Gibran, berkomitmen untuk tidak melakukan impor pangan.

Pada debat capres 2019 itu, Jokowi berhadapan dengan Prabowo Subianto yang kini menjadi pasangan Gibran dalam Pilpres 2024.

"Pada tanggal 17 Februari 2019 dalam sebuah debat capres, Pak Prabowo mengatakan bahwa Pak Jokowi menyampaikan tidak akan mengimpor komoditas pangan jika terpilih sebagai presiden. Ternyata kata Pak Prabowo, 4 tahun masih mengimpor (pangan) dan itu merugikan banyak petani," kata Mahfud dalam debat cawapres kedua Pilpres 2024, Minggu (21/1/2024).

"Itu dulu Pak Prabowo bertanya, katanya Pak Jokowi nggak mau impor beras," imbuhnya.

Namun faktanya, kata dia, hingga saat ini Indonesia masih mengimpor bahan pangan. Bahkan, kata Mahfud, hal itu menguntungkan mafia pangan.

"Tapi sampai sekarang kita masih banyak impor malah semakin banyak mafianya impor mengimpor bahan pangan itu," ujarnya.

Ia pun kemudian bertanya kepada Gibran, bagaimana solusi agar Indonesia tidak lagi mengimpor pangan dan bisa mandiri.

Baca Juga: Gibran soal Cara Tingkatkan Produktivitas Pangan: Dekatkan Industri Pupuk dengan Lahan Pertanian

Menjawab pertanyaan Mahfud, Gibran menyebut pada 2019-2022, Indonesia sebenarnya sudah swasembada beras.

"2023 ada impor karena El Nino Pak dan ini terjadi di sebagian besar di belahan dunia. Sekarang adalah bagaimana kita bisa bekerja sama melakukan ekstensifikasi, intensifikasi lahan di tingkat desa sampai tingkat nasional secara efektif. Pupuk, pupuk itu kunci," jelasnya.

"Kemarin ada pabrik pupuk di Fakfak. Ini kunci untuk meningkatkan produktivitas," imbuhnya.

Gibran juga menyebut pentingnya mekanisasi pertanian untuk meningkatkan produktivitas.

"Ada combine harvester ada RMU (rice mill unit) ini wajib untuk meningkatkan produktivitas sekaligus mengurangi food loss atau food waste (sampah makanan, red),” ujarnya.

Selain itu, kata Gibran, perlu melibatkan anak-anak muda atau generasi milenial.

"Kita juga harus mengedepankan smart farming," ujarnya.

Mendengar jawaban Gibran, Mahfud menilai jawabannya tidak sesuai dengan harapan.

“Pertanyaan saya bukan itu. Pertanyaannya, itu dulu Pak Prabowo bertanya, katanya Pak Jokowi ndak mau mengimpor beras lalu sekarang faktanya per hari ini (masih impor)," tegas Mahfud.

Baca Juga: Cak Imin: Pak Gibran, Semua Ada Etikanya, Kita Diskusi, Bukan Tebak-tebakan Singkatan

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU