> >

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di 26 Wilayah Perairan Indonesia 8-9 Januari 2024

Peristiwa | 8 Januari 2024, 11:02 WIB
Ilustrasi: Warga melihat gelombang tinggi di dermaga Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Beba, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Minggu (26/2/2023). ANTARA FOTO/Arnas Padda/foc/pri. (Sumber: ANTARA/ARNAS PADDA)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengumumkan bahwa Senin (8/1/2024) hingga Selasa (9/1) terdapat potensi gelombang tinggi akan mengancam 26 wilayah perairan di Indonesia.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, menekankan pentingnya kewaspadaan bagi masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di wilayah pesisir yang berisiko.

Baca Juga: PVMBG Bantah Kabar Kenaikan Status Gunung Lewotobi Laki-laki, Masyarakat Diminta Tetap Tenang

Kondisi ini dikaitkan dengan pola angin yang bergerak dari timur laut-timur di bagian utara Indonesia dengan kecepatan 4-25 knot, dan dari timur tenggara di bagian selatan dengan kecepatan 4-20 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di beberapa wilayah seperti Laut Natuna Utara dan perairan sekitarnya. Berikut adalah wilayah lengkap yang harus diwaspadai.

Baca Juga: Update Longsor Subang: 8 Orang Hilang Dilaporkan Selamat

Lokasi Terdampak Gelombang Tinggi

  1. Laut Natuna Utara
  2. Perairan Kepulauan Anambas
  3. Perairan Kepulauan Natuna
  4. Laut Sulawesi bagian utara
  5. Perairan Kepulauan Sangihe
  6. Perairan Kepulauan Talaud
  7. Selat Malaka bagian utara
  8. Perairan utara Sabang
  9. Perairan barat Aceh
  10. Perairan barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai
  11. Perairan barat Bengkulu hingga Lampung
  12. Samudra Hindia barat Sumatera
  13. Selat Sunda bagian barat dan selatan
  14. Perairan selatan Banten hingga Jawa Timur
  15. Perairan selatan Bali hingga Pulau Sumba
  16. Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan
  17. Selat Sape bagian selatan
  18. Laut Sawu bagian selatan
  19. Perairan Kepulauan Subi-Serasan
  20. Laut Sulawesi bagian tengah dan timur
  21. Perairan Kepulauan Sitaro
  22. Laut Maluku bagian utara
  23. Perairan utara Halmahera
  24. Laut Halmahera
  25. Perairan Raja Ampat bagian utara
  26. Perairan Manokwari dan Biak, serta Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua.

Kondisi ini dapat menyebabkan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di wilayah seperti Selat Malaka bagian utara, perairan barat Aceh, hingga perairan barat Lampung.

Sedangkan gelombang lebih tinggi, berkisar 2,5 hingga 4 meter, berpotensi terjadi di Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, perairan Kepulauan Sangihe hingga Papua.

Baca Juga: Jokowi Belum Dapat Undangan HUT PDIP

 

Eko  menekankan risiko keselamatan yang tinggi, khususnya bagi nelayan dan transportasi laut lainnya seperti kapal tongkang, ferry, dan kapal kargo.

Ia mengimbau agar masyarakat, terutama nelayan, memperhatikan kecepatan angin dan tinggi gelombang yang berisiko bagi keselamatan pelayaran.

Baca Juga: Update Longsor Subang: Satu Warga Meninggal, 140 Jiwa Dievakuasi ke Tempat Lebih Aman

Untuk kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter, sudah dianggap berbahaya bagi perahu nelayan.

Sementara kapal lebih besar seperti kapal kargo menghadapi risiko yang lebih tinggi pada kecepatan angin di atas 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter.

Penulis : Danang Suryo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU