> >

Respons Jokowi saat Anies Bandingkan Gaji TNI/Polri dengan Era SBY: Semua dengan Pertimbangan Matang

Rumah pemilu | 8 Januari 2024, 10:36 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan dimulainya pembangunan (groundbreaking) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Rabu (20/12/2023). (Sumber: Sekretariat Presiden )

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan ada pertimbangan dan kalkulasi untuk menaikkan atau pun tidak menaikkan gaji PNS TNI/Polri di era kepemimpinannya.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi merespons pernyataan Capres nomor urut 1 Anies Baswedan yang membandingkan kenaikan gaji TNI/Polri era Jokowi dan SBY dalam Debat Ketiga tadi malam.

“Semua dengan pertimbangan dan kalkulasi mendatang,” tegas Jokowi, Senin (8/1/2024).

Jokowi menjelaskan, kondisi fiskal di tahun 2014 hingga 2024 berbeda dengan saat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin pemerintahan.

Di eranya, kata Jokowi, ada tekanan akibat pandemi Covid-19, perang dagang Amerika-Tiongkok, hingga situasi geopolitik yang memanas menjadi faktor eksternal yang mempengaruhi ekonomi dalam negeri.

Baca Juga: Debat Ketiga, Prabowo Respon soal Lahan Miliknya: Mas Anies Jangan Jiplak Data yang Salah

“Ya situasi fiskal kita, ekonomi berbeda beda, kita memutuskan menaikkan nggak menaikkan dengan pertimbangan yang matang. Kalau fiskal kita dalam posisi tertekan oleh eksternal, covid, perang dagang, geopolitik yang tidak memungkinkan, tidak mungkin kita lakukan,” jelas Jokowi.

Sebelumnya dalam debat ketiga Pilpres 2024, Anies Baswedan sempat menyinggung kepemimpinan era Jokowi yang hanya menaikkan gaji TNI/Polri sebanyak 3 kali.

Hal itu berbeda dengan saat SBY memimpin yang menaikkan gaji TNI/Polri hingga 9 kali.

“TNI, Polisi kita, semua bekerja luar biasa di lapangan, kita harus berikan rasa hormat dan terima kasih karena mereka mengerjakan hal sulit dan berat,” ujar Anies.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU