Prabowo Sebut Anies Tidak Mengerti Masalah Pertahanan, Bakal Undang Bahas Alutsista
Rumah pemilu | 7 Januari 2024, 21:18 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Calon presiden (capres) RI nomor urut 2 Prabowo Subianto mengundang capres nomor urut 1 Anies Baswedan untuk membahas tentang alat utama sistem pertahanan (alutsista).
Hal itu disampaikan Prabowo dalam debat ketiga Pilpres 2024, di Jakarta, Minggu (7/1/2024). Menurutnya, Anies tidak mengerti masalah pertahanan.
“Tadi ya, sekali lagi Pak Anies ngomong-ngomong barang bekas, karena Pak Anes rupanya tidak mengerti masalah pertahanan,” kata Prabowo.
“Saya bersedia, Pak Anies, mengundang Pak Anies di tempat yang Pak Anies suka, kita diskusi, saya akan bawa data, saya akan bawa data yang sebenar-benarnya,” kata Prabowo.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Bahas Konflik Internasional di Debat Ketiga: Kemerdekaan Palestina Kita Dukung Terus
Prabowo menyebut, pernyataan Anies yang mengatakan pemerintah membeli alutsista bekas menyesatkan rakyat. “Jadi barang-barang bekas itu menurut saya menyesatkan rakyat.”
“Itu Pak, tidak pantas seorang profesor ngomong begitu, karena dalam pertahanan hampir 50 persen alat-alat di manapun adalah bekas tapi usianya masih muda,” kata Prabowo.
Sebelumnya, dalam debat tersebut, Anies mengatakan bahwa utang luar negeri harus digunakan untuk hal-hal yang bersifat produktif, bukan non-produktif.
Anies memberikan contoh penggunaan utang untuk hal yang non-produktif adalah pembelian alat utama sistem pertahanan (alutsista) bekas.
Baca Juga: Bahas soal Utang Luar Negeri, Anies: Gunakan untuk Hal Produktif, Bukan Beli Alutsista Bekas
“Utang yang digunakan untuk aktivitas produktif, jangan yang non-produktif, misalnya utang digunakan untuk membeli alutsista bekas oleh Kementerian Pertahanan,” kata Anies.
Menurutnya, membeli alutsista bekas menggunakan utang luar negeri bukanlah situasi yang tepat.
Selain itu, utang luar negeri ini juga harus dihitung dengan teliti agar kedaulatan Indonesia tidak berpotensi diintervensi oleh negara pemberi utang.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV