Bahas Tumpang Tindih Kewenangan Keamanan, Ganjar: Harus Dimulai dari Pemimpin yang Berkomitmen
Rumah pemilu | 7 Januari 2024, 20:38 WIBJAKART, KOMPAS.TV - Calon presiden (Capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo menegaskan untuk membereskan institusi pertahanan dan keamanan yang tumpang tindih, itu perlu komitmen Presiden.
Mengingat, kata Ganjar, Presiden merupakan pemimpin yang mempunyai komitmen untuk membereskan hal tersebut.
"Membereskan yang tumpang tindih dan itu harus dimulai dari pemimpin yang punya komitmen untuk membereskan, siapa dia pemimpin tertinggi? presiden," kata Ganjar dalam debat ketiga Pilpres 2024, Minggu (7/1/2024) malam.
Lebih lanjut ia pun menyinggung terkait tumpang tindih antarlembaga negara dalam menangani kelautan.
Ganjar menyebut ingin membentuk lembaga coast guard atau penjaga pantai/laut jika kelak memenangi pemilihan presiden (pilpres) 2024.
"Maka kalau kita bicara pertahanan yang ada di laut, maka sekian lembaga yang mengurus laut mesti disatukan dalam sebuah wadah coast guard," ujar mantan Gubernur Jawa Tengah itu, dipantau dari tayangan Live KompasTV.
Terkait dengan keamanan kewilayahan, Ganjar pun mengapresiasi atas kinerja kepolisian, khususnya pada periode 2023 yang relatif tidak ada aksi terorisme.
"Ketika kita bicara keamanan dan tumpang tindih, maka keamanan wilayahnya ada di kepolisian. Saya mengapresiasi terutama dalam kontek terorisme 2023 relatif tidak ada," ujarnya.
Baca Juga: Bahas Kerja Sama Selatan-Selatan, Prabowo Singgung yang Kerjanya Omong Saja
Kemudian, lanjut dia, jika terjadi pada situasi belahan Indonesia lain yang membutuhkan bantuan, TNI juga siap membantu.
"Tapi pada sisi lain pembenahan yang tumpang tindih ini didaerah sebenarnya bisa disupport agar keamanan berjalan baik, siapa? Forkopmida (Forum koordinasi pimpinan daerah)," tegasnya.
"Kita tidak pernah membiarkan situasi negara diurus pusat saja, kita mesti mengambil inisiatif karena peran-peran sampai tingkat lokal itu ada," sambungnya.
Maka, seluruh yang tumpang tindih dari sisi regulasi, lanjut dia, perlu harmonisasi dan sinkronisasi. Namun pada tingkat tidak ada keputusan maka pemimpin tertinggi harus berani keputusan itu.
"Sehingga tumpang tindih yang selama ini menjadi perdebatan yang tidak ada hentinya maka diselesaikan di meja presiden," ucapnya.
"Itu saya kira sikap paling jelas membereskan persoalan ini," imbuh Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Di Debat Capres, Anies Revisi Data Aset Tanah Milik Prabowo: Maaf, Angkanya Terlalu Kecil
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV