Ketua PP Muhammadiyah Berharap Debat Capres Dapat Mencerdaskan Bangsa
Rumah pemilu | 7 Januari 2024, 14:54 WIBWATES, KOMPAS.TV - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir berharap debat calon presiden (capres) dapat berperan mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut disampaikan Haedar jelang debat ketiga capres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024) malam nanti.
Menurut Haedar, debat capres-cawapres adalah ajang untuk beradu argumen tentang visi, misi, serta hal-hal mendasar terkait berbangsa dan bernegara.
"Kami mengimbau kepada seluruh pasangan calon presiden peserta Pemilu 2024 untuk berdebat secara elegan, mengedepankan prinsip-prinsip etika luhur berdebat, dan juga substansinya menyangkut hal-hal mendasar tentang kehidupan dan masa depan bangsa," kata Haedar Nashir di Kulon Progo, DI Yogyakarta, Minggu (7/1).
Baca Juga: Jelang Debat Capres, TKN: Prabowo Sangat Rileks dan Minum Kopi Hambalang
Menurut Haedar, debat capres-cawapres seharusnya tidak sebatas menjadi ajang "cerdas cermat" karena akan mengurangi 'muruah' dari acara tersebut.
"Hal itu akan mengurangi muruah dari debat capres itu," kata Haedar dikutip dari Antara.
Debat capres edisi ketiga malam ini yang juga bisa disaksikan langsung melalui KompasTV akan menyoal tema pertahanan keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. Ketiga capres yakni capres nomor urut 1 Anies Baswedan, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto, dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo akan mengikuti debat tersebut.
Sebelumnya, debat pertama capres Pemilu 2024 telah diselenggarakan di Kantor KPU RI, Jakarta, pada tanggal 12 Desember 2023. Kemudian, debat kedua cawapres Pemilu 2024 digelar di JCC Senayan, Jakarta, pada tanggal 22 Desember 2023.
Setelah debat itu, rangkaian debat capres-cawapres dijadwalkan masih berlangsung tiga kali lagi, yakni pada malam nanti Minggu (7/1/2024) lalu, 21 Januari, dan terakhir pada 4 Februari .
Baca Juga: SBY Sebut Presiden Indonesia Mendatang Mesti Memahami Cara Jaga Stabilitas Asia
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada
Sumber : Antara, Kompas TV