KNKT Bentuk Tim Investigasi Tabrakan 'Adu Banteng' di Cicalengka, Target Rampung 4 Hari
Peristiwa | 6 Januari 2024, 11:40 WIBBANDUNG, KOMPAS.TV - Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab tabrakan ‘adu banteng’ antara KA Turangga dan KA Commuterline Bandung Raya di Cicalengka, Kabupaten Bandung.
Tim tersebut terdiri dari Gusnaedi Rachmanas (IIC), Aditya WS Yudistira dan Yogi Arisandi (anggota), serta Agus Marson (Tenaga Ahli).
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan bahwa tim investigasi KNKT akan melakukan penyelidikan selama empat hari.
Baca Juga: Hari Ini, Jalur Rel Lokasi Tabrakan Adu Banteng Kereta Ditargetkan Sudah Dapat Dilalui
“Kegiatan investigasi berlangsung selama empat hari, terhitung mulai 5 hingga 8 Januari 2024,” kata Soerjanto, Jumat (5/1/2024).
Saat ini, KNKT masih mengumpulkan data dan keterangan dari saksi-saksi, serta investigasi di lapangan. Koordinasi dengan pihak-pihak terkait juga dilakukan agar proses investigasi cepat rampung.
Soejanto memastikan bahwa hasil investigas akan memberikan pencerahan yang memadai agar kecelakaan serupa tidak terulang lagi.
Sementara itu, Gusnaedi Rachmanas mengatakan bahwa salah satu data yang diperiksa dalam investigas ini adalah data logger (perekam data) perjalanan.
“Jadi data logger kereta, kemudian data persinyalan, dan keterangan saksi-saksi, itu termasuk data-data yang kami himpun dan kumpulkan untuk menjadi satu kesimpulan,” kata Gusnaedi, Jumat.
Perekam data tersebut berada di lokomotif yang mencatat kecepatan serta tekanan pengereman kereta. Adapun, perekam data persinyalan merupakan perangkat terpisah yang juga akan diperiksa KNKT untuk mengambil kesimpulan terkait penyebab tabrakan kereta.
Setelah data-data yang dikumpulkan selesai, akan ada temuan yang membutuhkan tindak lanjut dan KNKT akan mengeluarkan rekomendasi.
Baca Juga: Kesaksian Penumpang Detik-Detik Kecelakaan KA Turangga VS KA Komuter Bandung
"Jadi rekomendasi segera itu sifatnya segera dilakukan agar bisa mengantisipasi kecelakaan yang lain. Sementara untuk laporan final, sesuai aturan maksimal satu tahun sejak kejadian," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, tabrakan ‘adu banteng’ antara KA Turangga dan KA Commuterline Bandung Raya terjadi pada pukul 06.03 WIB.
KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung membawa 287 penumpang, sedangkan KA Commuterline membawa 191 penumpang. Totalnya 478 penumpang.
Sebanyak empat orang tewas yang merupakan pegawai dari PT KAI, yakni masinis, asisten masinis, pramugara, dan security.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Tribun Jabar, Antara