> >

Sesalkan Hasto Bawa nama Prabowo di Kasus Kekerasan Relawan Ganjar di Boyolali, TKN: Asal Tuduh

Rumah pemilu | 2 Januari 2024, 07:56 WIB
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Habiburokhman di gedung DPR, Jakarta. (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas.tv)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, melalui wakil ketuanya Habiburokhman, sesalkan pernyataan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto yang bawa-bawa nama Prabowo Subianto soal penganiayaan 7 relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Boyolali, Jawa Tengah. 

Dalam pernyataannya, Hasto menyebut nama Prabowo, dan menduga penganiayaan tersebut berkaitan dengan simpatisan Prabowo di TNI.

Berkaitan dengan hal itu, Habiburokhman mengaku prihatin dan menyebut Hasto asal menuduh.

"Kami prihatin dengan sahabat kami Pak Hasto yang biasanya bijaksana, kok sekarang asal tuduh seperti itu," ujar Habiburokhman, Senin (1/1/2024), dikutip Kompas.com.

Habiburokhman menilai Hasto merupakan seorang tokoh politik yang sangat disegani, sehingga seharusnya menghindari narasi yang bernada provokatif seperti itu.

Baca Juga: Gibran Minta Semua Pihak Tak Terpancing Emosi: Relawan Bisa Kampanye dengan Tertib

"Kasus ini kan sedang diusut oleh pihak yang berwenang, kita jangan berasumsi secara prematur yang bisa menjadi fitnah," ucapnya.

"Kalau mau berasumsi, ada juga pihak yang berasumsi sebaliknya bahwa insiden itu terjadi karena pengendara motor yang arogan dan mengganggu ketertiban dengan knalpot brong. Tapi para pemimpin atau elite sebaiknya jangan lah berasumsi," imbuhnya.

Ia juga berpendapat masyarakat akar rumput bisa salah paham dengan ucapan elite seperti Hasto tersebut.

Dia menyarankan Hasto dan semua pihak untuk saling menahan diri terkait peristiwa penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud.

Senada dengan Habiburokhman, Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid meminta Hasto tidak berlebihan dalam menarik kesimpulan.

"Pak Hasto sebaiknya juga tidak berlebihan dalam menarik kesimpulan, seperti drama sinetron yang mendayu-dayu," sambung Nusron.

Bahkan Nusron mengimbau agar Hasto introspeksi dan menasihati pendukung agar menjaga sopan santun dan tata krama dalam berkampanye.

"Supaya tidak terulang-ulang kejadian di Pati, di mana Ketum PSI Mas Kaesang digeruduk dengan menggunakan sepeda motor pakai knalpot keras.”

“Hal yang sama juga di Boyolali. Tidak menutup kemungkinan daerah yang lain juga," imbuhnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya memrotes keras tindakan personel TNI yang menganiaya relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Boyolali, Jawa Tengah.

Bahkan, Hasto membawa-bawa nama Prabowo Subanto, Menteri Pertahanan sekaligus capres nomor urut 2.

 “Kami protes keras atas tindakan oknum TNI tersebut. Para oknum TNI tersebut bertindak seperti itu diduga karena ada elemen-elemen di dalam TNI yang jadi simpatisan Pak Prabowo karena sama-sama berlatar belakang militer,” beber Hasto, Minggu (31/12/2023).

Baca Juga: Ganjar Bersama Sang Istri Jenguk Relawan Korban Penganiayaan Oknum TNI di Boyolali

“Padahal Prabowo sudah diberhentikan dari TNI," ujar Hasto dalam keterangannya.

Dalam diskusi dengan salah satu tokoh HAM untuk mencari akar kekerasan oleh personel TNI tersebut, Hasto menduga bahwa tindak kekerasan tersebut berawal dari kerancuan Prabowo sebagai Menhan dan sebagai capres.

Ia berpendapat tercipta kesan adanya ‘emotional bonding’ di kalangan oknum TNI tertentu dengan Prabowo.

“Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya tanggapan Pak Prabowo yang mengutuk aksi kekerasan tersebut," ucap Hasto. 

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com, Kompas TV


TERBARU