Ganjar Pranowo Sindir Pertahanan Indonesia yang Masih Beli Pesawat Bekas
Rumah pemilu | 30 Desember 2023, 21:40 WIBBOYOLALI, KOMPAS.TV - Calon presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyinggung soal pembelian pesawat bekas oleh Pemerintah Republik Indonesia.
"Kita tidak bisa lagi berbicara pertahanan kita, tetapi belinya pesawat bekas," kata Ganjar di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (30/12/2023).
Ganjar mengaku sudah sangat optimistis menghadapi debat ketiga capres yang akan digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan tema pertahanan dan hubungan luar negeri.
Ia mengaku mendapatkan banyak masukan dari Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Kami bertemu tim memang terus-menerus. Jadi, banyak masukan dari Komisi I DPR RI ada problem pertahanan dan alutsista (alat utama sistem persenjataan)," ujarnya, dilansir dari Antara.
Selain soal pertahanan, Ganjar juga mengaku menerima masukan terkait persoalan hubungan luar negeri, di antaranya tentang organisasi dunia, perbatasan, perang, pengungsi, dan sikap Indonesia dalam menghadapi isu-isu tersebut.
Baca Juga: Ganjar Sebut Siap Ikuti Debat Ketiga soal Pertahanan: Saya Dapat Banyak Masukan dari DPR
Sebelumnya pada 6 Juli 2023, Menteri Pertahanan Republik Indonesia yang kini maju sebagai Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, menjelaskan alasan pihaknya membeli pesawat bekas Qatar.
"Banyak seolah yang nyinyir, yang seolah mau, mungkin mau yang macam-macam menilai ngomongin pesawat bekas-pesawat bekas. Kadang terpaksa kita beli pesawat tidak baru,” ujar Prabowo, usai menyerahkan pesawat Super Hercules C-130 kepada TNI AU.
Prabowo beralasan, pesawat bekas Qatar tersebut masih layak pakai karena masih memiliki usia pakai 15 tahun lagi.
“Baru dipakai kurang 30 persen flying hours. Sekarang negara banyak berebutan karena ketegangan di mana-mana,” ujarnya.
Baca Juga: Ditanya Soal Pembelian Pesawat Bekas Qatar: Begini Jawaban Menhan Prabowo
Komisi I DPR juga sempat mempertanyakan pembelian 12 unit pesawat tempur Mirage 2000 bekas Angkatan Udara Qatar oleh Kementerian Perhubungan.
Pembelian pesawat bekas buatan Dassault Aviation itu untuk mengisi jeda kedatangan pesawat tempur Dassault Rafale dari Prancis.
Menurut anggota Komisi I DPR Dave Laksono, pembelian pesawat tempur Mirage 2000 bekas akan berdampak pada efisiensi anggaran.
"Tentu saja mempertanyakan, mengapa membeli pesawat bekas dengan harga yang sangat tinggi," ujar Dave pada 23 Juni 2023.
"Karena jenis dan tipenya itu kan beda dengan tipe yang ada di Indonesia," sambungnya.
Kebanyakan pesawat tempur Indonesia, kata Dave, berjenis F-16 Sukhoi. Menurut dia, pengadaan pesawat tempur Indonesia berjenis sama akan lebih memudahkan perawatan dan pengoperasiannya.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Antara