Pembunuhan Berantai Sepanjang 2023: Slamet Habisi 12 Nyawa, Wowon Racuni 9 Orang
Hukum | 29 Desember 2023, 17:58 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Mengakhiri tahun 2023, sejumlah peristiwa kriminal sadis terjadi di Indonesia. Beberapa kasus terbilang mengerikan karena menghilangkan banyak nyawa dalam tempo yang hampir bersamaan.
Kasus pembunuhan berantai (serial killer) yang dilakukan oleh Wowon dan kawan-kawan di Bekasi, Jawa Barat, terjadi Januari 2023. Pembunuhan terungkap setelah satu keluarga ditemukan tewas di dalam rumah kontrakan karena keracunan. Namun dari penyelidikan polisi terungkap, para korban dibunuh oleh sosok ayah di keluarga tersebut yang dikenal dengan Wowon.
Selama penyelidikan, polisi ternyata menemukan korban-korban lainnya yang dikubur di halaman belakang rumah hingga di bawah lantai rumah.
Baca Juga: Momen Wowon cs Serial Killer Bekasi Menunduk dan Mematung ketika Dituntut Hukuman Mati
Total ada sembilan korban yang menjadi korban Wowon Cs dibantu oleh Solihin alias Duloh (63) dan MDS alias Dede (35). Mereka melakukan pembunuhan berencana terhadap korban-korbannya.
Motifnya ialah karena Wowon takut kebohongannya yang mengaku bisa menggandakan uang terungkap. Para korban dibunuh saat hendak menagih janji Wowon yang mengaku punya kekuatan supranatural untuk menggandakan uang.
Dalam persidangan, semua tuduhan terbukti, hingga ketiganya divonis mati oleh Pengadilan Negeri Bekasi, Jawa Barat, Senin (2/10/2023). Wowon Cs hadir langsung di ruang sidang.
"Menuntut supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bekasi yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan menyatakan terdakwa terbukti bersalah," demikian tuntutan yang dibacakan jaksa.
Hanya berselang tiga bulan, pada April, kasus yang sama terungkap. Adalah Slamet Tohari (45), orang yang mengaku sebagai dukun pengganda uang di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, dia membunuh 11 orang dengan cara diracun dan dikubur. Semua korban dikubur di lahan perkebunan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Kasus ini berawal dari laporan hilangnya korban Paryanto (53), laki-laki asal Sukabumi, Jawa Barat. Korban sempat mengirim pesan kepada anaknya tentang keberadaannya di rumah Slamet Tohari. Tapi kemudian menghilang.
Penulis : Iman Firdaus Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV