> >

Pesan Pemilu Damai dari Gereja Tugu: Jangan Sampai Damai tapi Tidak Sejahtera

Peristiwa | 25 Desember 2023, 19:35 WIB
 Misa Natal di Gereja Tugu Jakarta (Sumber:Antara)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Damai dan sejahtera menjadi pesan Misa Natal yang dibacakan oleh Pendeta Andar Maitimoe di Gereja Tugu, Jakarta Utara, Senin (25/12/2023). Pesan ini terutama menyambut kegiatan Pemilihan Umum yang akan berlangsung pada awal tahun depan.

“Terutama masyarakat Kristiani sendiri harus menjadi ujung tombak menghadirkan damai sejahtera, pancingan-pancingan untuk membuat hati tidak damai pasti ada. Nah tapi orang-orang itu harus bisa tabah menghadapinya,” ucapnya usai memimpin Misa Natal pukul 10.00 WIB di Gereja Tugu, salah satu gereja tertua di Jakarta. 

“Perbedaan ada dan selalu terjadi perbedaan. Tetapi semua seharusnya tetap dalam koridor menghadirkan damai sejahtera. Damai tapi juga harus sejahtera, jangan sampai damai tapi tidak sejahtera,” ujarnya dikutip dari Antara.

Dalam Misa Natal tersebut, Pendeta Andar mengutip kisah dari Injil Matius pasal 2 ayat 1 dan 2, yang menceritakan mengenai orang-orang Majusi yang dapat melihat tanda-tanda melalui perbintangan. Dari kitab suci tersebut, ia mengaitkan dengan harapan masyarakat Kristiani agar damai dan sejahtera dapat terwujud di dunia, sebagaimana yang telah terjadi seperti di langit.

Pendeta Andar juga berharap umat Kristiani agar dapat menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Umum 2024, untuk memilih pemimpin dan wakil di lembaga legislatif.

Baca Juga: Hanan Ashrawi, Kisah Juru Runding PLO dan Derita Natal di Pengungsian Palestina

“Saya sangat terkesan oleh teman-teman di MUI, yang mengatakan fatwa mengharamkan golput (Golongan Putih). Kami sih tidak sampai seekstrem itu, tapi kami berharap bahwa sebagai warga masyarakat juga harus ikut bertanggung jawab untuk melancarkan dan mensukseskan pesta demokrasi ini dalam hal keterlibatan,” tutur pria berdarah Maluku tersebut.

Gereja tua yang telah masuk dalam daftar Benda Cagar Budaya (BCB) di Kampung Tugu, Kelurahan Semper, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, melaksanakan dua sesi ibadah Natal pada Senin. Sesi pertama dilakukan pada pukul 07.00 WIB, sedangkan sesi kedua dimulai pada pukul 10.00 WIB.

Gereja Tugu terletak di Kampung Tugu, Jakarta Utara. Disebut Kampung Tugu, karena dahulunya tempat ini telah ditemukan prasasti peninggalan Raja Purnawarman (Kerajaan Tarumanegara) yang seperti Tugu. Namun menurut versi yang lain, kata “Tugu” berasal dari penggalan kata Portugis, yaitu Por-tugu-ese, sebutan untuk orang Portugis yang menempati Kampung Tugu.

Baca Juga: Pesan Natal dari Uskup Agung Jakarta: Pilihlah Pemimpin Sesuai Hati Nurani

Bangunan Gereja Tugu yang saat ini masih berdiri bukan merupakan bangunan pertama dari Gereja Tugu. Pada saat para pendatang tiba di Kampung Tugu pada tahun 1661, ibadah mereka masih dilayani oleh Jemaat Portugis di Jakarta (sekarang Gereja Sion). Baru pada tahun 1678, Pdt. Melchior Leydecker membangun sebuah gereja yang pertama di luar Jakarta. 

Warga yang menatap di sana sering disebut warga Kampung Tugu, yang terkenal dengan kesenian Keroncong Tugu.

Penulis : Iman Firdaus Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU