Para Intelektual Akui Demokrasi di Indonesia Mundur: Oposisi Dipersempit, Hukum Keinginan Penguasa
Peristiwa | 20 Desember 2023, 22:30 WIBAdapun intelektual Fachry Ali, menyoroti merebaknya deintelektualisasi di tengah kekuasaan saat ini. Penguasa lebih memberi tempat kepada Gen Z atau para artis dibandingkan para intelektual.
Fachri memberi contoh, saat Presiden Jokowi meresmikan kereta cepat, dia justeru membawa serombongan para artis bukan para ahli teknik untuk menjelaskan kepada publik. "Para artis itu diberi tempat duduk di depan," imbuhnya.
Baca Juga: Anies Sebut Demokrasi Indonesia Menurun, Jokowi Bilang Begini
Sedangkan peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Ahmad Najib Burhani menyebutkan bahwa saat ini suara yang berbeda (oposisi) tidak mendapat tempat.
"Suara yang berbeda tidak mendapat tempat. Inilah yang membuat kemunduran demokrasi (democratic backsliding)," jelas dia.
Bahkan, lanjut Najib, suara yang keras meski tidak banyak disukai, seperti FPI (Front Pembela Islam) dan HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) sudah dibubarkan.
Penulis : Iman Firdaus Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV