Jadwal Padat Jadi Alasan Jokowi Tidak Hadiri Dies Natalis ke-74 UGM
Politik | 20 Desember 2023, 18:29 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengungkap alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menghadiri perayaan Dies Natalis ke-74 Universitas Gajah Mada (UGM) pada Selasa (19/12/2023).
Ari menyebut Jokowi tidak hadir karena padatnya agenda kerja Presiden.
Dia mengatakan Presiden tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Selasa (19/12/2023), sekitar pukul 01.10 WIB, usai menempuh perjalanan selama kurang lebih tujuh jam dari Tokyo, Jepang.
Masih pada hari yang sama, Presiden Jokowi memiliki agenda meresmikan Jembatan Otto Iskandar Dinata (Otista) di Kota Bogor, Jawa Barat.
Keesokan harinya, Rabu (20/12/2023), Presiden Jokowi dijadwalkan berangkat ke Ibu Kota Nusantara (IKN), di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, untuk melaksanakan peletakan batu pertama dan meninjau progres pembangunan infrastruktur di IKN.
Baca Juga: Kenakan Pakaian Adat Jawa, Ganjar Hadiri Acara Dies Natalis ke-74 UGM
"Mohon dimaklumi, Presiden tidak bisa hadir secara fisik maupun daring pada Dies Natalis ke-74 UGM," ujar Ari dalam pesan singkatnya, Rabu.
Dia menambahkan, meski tak bisa menghadiri Dies Natalis UGM, Jokowi merasa bangga menjadi alumni dan mengapresiasi capaian 74 tahun UGM.
Presiden Jokowi berharap UGM dapat terus berprestasi dan tetap mengakar kuat pada nilai-nilai luhur bangsa.
"Sebagai alumni UGM, Presiden Jokowi tentu saja ikut bangga dan mengapresiasi capaian 74 tahun UGM, yang terus berprestasi menjulang tinggi, dan tetap mengakar kuat pada nilai-nilai luhur bangsa," ujar Ari.
Sejumlah alumni yang hadir dalam acara Dies Natalis ke-74 UGM antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo. Keduanya pun sempat bertemu dan saling sapa.
Baca Juga: [FULL] Presiden Jokowi Groundbreaking Nusantara Superblock IKN, Minta Ridwan Kamil Lakukan Ini
Sebelumnya pada 8 Desember lalu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) UGM menobatkan Presiden Jokowi sebagai alumnus UGM paling memalukan.
Poster nominasi "Jokowi alumnus paling memalukan" dipajang di sejumlah tempat di sekitar kampus UGM, Yogyakarta.
Ketua BEM KM UGM Gielbran Muhammad menyebut nominasi itu diberikan sebagai wujud kekecewaan karena selama dua periode kepemimpinan Jokowi, masih ada masalah fundamental yang belum terselesaikan.
Gielbran mengungkapkan setidaknya ada tiga alasan pihaknya menyematkan label tersebut kepada Jokowi.
Pertama, BEM KM UGM menilai indeks demokrasi sepanjang kepemimpinan Presiden Jokowi turun drastis.
Kedua, BEM KM UGM menilai ada kebobrokan konstitusi di masa pemerintahan Jokowi.
Ketiga, BEM KM UGM melihat indikasi upaya menghidupkan dinasti politik di Indonesia oleh Presiden Jokowi.
"Ketiga hal itu membuat Jokowi sangat pantas dinobatkan sebagai alumnus paling memalukan, karena tidak membawa nilai-nilai sebagai alumnus UGM yang seharusnya," kata Gielbran, Jumat, 8 Desember 2023, dikutip dari Tribunnews.com.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV