> >

Cuaca Panas di Jawa-Nusa Tenggara Berlangsung 3-4 Hari ke Depan, Kapan Hujan? Ini Kata BMKG

Peristiwa | 19 Desember 2023, 09:35 WIB
Ilustrasi panas terik. BMKG menjelaskan penyebab cuaca panas di Jawa-Nusa Tenggara pada bulan Desember 2023 (Sumber: Freepik)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan cuaca panas bulan Desember 2023 di wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara akan berlangsung 3-4 hari kedepan.

BMKG menjelaskan penyebab suhu panas dan cuaca terik yang dikeluhkan masyarakat sepekan terakhir.

Menurut BMKG, kondisi suhu panas dan cukup terik pada siang hari terjadi di beberapa wilayah terutama di sekitar selatan ekuator.

"Kondisi cuaca panas tersebut secara umum dipicu oleh dominasi cuaca cerah pada siang hari di sebagian besar wilayah di Jawa hingga Nusa Tenggara. Berdasarkan citra satelit cuaca terlihat dalam beberapa hari terakhir di wilayah Jawa atau Indonesia bagian selatan tidak terdapat tutupan awan, sehingga sinar matahari intens/optimum langsung ke permukaan bumi," tulis BMKG di akun Instagramnya @infobmkg, Selasa (19/12/2023).

Baca Juga: Diubah, Batas Usia Maksimal Daftar UTBK SNBT 2024 Tidak Lagi 22 Tahun

Lebih lanjut, BMKG menjelaskan kurangnya pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa-Nusa Tenggara tersebut turut dipicu oleh aktifitas pola tekanan rendah di sekitar Laut Cina Selatan.

Hal itulah menyebabkan berkurangnya aliran massa udara basah ke arah selatan ekuator yang masih dapat berlangsung dalam 3-4 hari kedepan.

Lantas, kapan akan kembali hujan?

Dalam hal ini, BMKG menyebut aktifitas pola tekanan rendah di sekitar Laut Cina Selatan memiliki kecenderungan melemah intensitasnya.

Oleh karena itu, BMKG memperkirakan wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara akan mulai hujan lagi pada 23 Desember 2023 mendatang.

"Sehingga dapat berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di wilayah Jawa-Nusa Tenggara yang dapat terjadi mulai tanggal 23 Desember 2023 mendatang," tulisnya.

Baca Juga: Peringatan BMKG: Daftar Wilayah Indonesia yang Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem 18-19 Desember 2023

Selain di Jawa dan Nusa Tengara, keberadaan pola tekanan rendah di sekitar Laut Cina Selatan tersebut juga secara tidak langsung turut membentuk pola pertemuan serta belokan angin dan menyebabkan terjadinya peningkatan pertumbuhan awan hujan di sekitar Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

"Sehingga dalam sepekan terakhir hujan intensitas lebat masih terjadi di sebagian wilayah Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara," tutup BMKG.

 

Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU