> >

Nusron Wahid: Jokowi dan Prabowo Telah Bersatu, Cebongnya Minggir, Kampretnya Minggir

Rumah pemilu | 17 Desember 2023, 22:30 WIB
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid (tengah), menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui usai menghadiri dalam acara Deklarasi Relawan Nderek Guru untuk Prabowo-Gibran di Kantor Sekretariat DPP Nderek Guru, Jakarta, Minggu (17/12/2023). (Sumber: Aprillio Abdullah Akbar/Antara)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Nusron Wahid menyatakan bahwa Joko Widodo dan Prabowo Subianto, rival di Pilpres 2014 dan 2019, kini telah bersatu. Nusron menyebut peristiwa itu sebagai bersatunya dua tokoh besar Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Nusron ketika berpidato di acara deklarasi Nderek Guru untuk Prabowo-Gibran di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (17/12/2023).

"Kita menginginkan ada kebersatuan dan ada keutuhan di masyarakat. Hari ini kita saksikan dua tokoh besar di Indonesia telah bersatu, yaitu Pak Jokowi dan Pak Prabowo bersatu," kata Nusron.

Baca Juga: Nusron Wahid: Hanya Prabowo yang Komitmen Menjadi Penerus Presiden Jokowi

Politikus Partai Golkar itu kemudian menyinggung fenomena "cebong" dan "kampret" yang muncul di pemilu sebelumnya. Nusron menyebut terdapat keterbelahan dalam masyarakat ketika Pemilu 2014 dan Pemilu 2019.

"Ternyata istilah cebong dan kampret bukan dari Pak Jokowi maupun bukan dari Pak Prabowo. Kenapa? Karena Pak Prabowo dan Pak Jokowi telah bersatu, tapi cebong dan kampretnya tidak mau bersatu," kata Nusron sebagaimana dikutip Kompas.com.

Kata Nusron, "cebong" dan "kampret" hanya menjadikan Jokowi dan Prabowo sebagai kendaraan kebencian. Menurutnya, golongan kampret tidak berniat mendukung Prabowo, melainkan hanya ingin membenci Jokowi. Sebaliknya, golongan cebong tidak berniat mendukung Jokowi, tetapi hanya ingin membenci Prabowo.

"Alhamdulillah, hari ini ada keutuhan, ada kebersatuan antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Untuk apa? Untuk kerukunan dan persatuan serta keberlanjutan Indonesia. Setuju?" kata Nusron. 

"Ternyata cebongnya minggir, kampretnya minggir. Cebongnya ke mana, kampretnya ke mana, bapak-bapak sudah paham sendiri," ujarnya.

Baca Juga: Saling Sindir Anies dan Prabowo, Mardani: Pemimpin Harus Jaga Etika karena Hukum Terus Diakalin

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU