> >

Melihat Kampung Judi Online di Kamboja yang Dioperasikan Orang Indonesia

Humaniora | 15 Desember 2023, 21:00 WIB
Kawasan perjudian Sihanoukville Kamboja. (Sumber:Kompas.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Situs judi online yang kini marak di Indonesia, sebagian besar berbasis di Kamboja. Negara kerajaan itu memang memberikan lisensi perjudian untuk menarik investasi. Mereka aman mengoperasikan situs judi online tanpa ada penggerebekan, seperti banyak terjadi di Indonesia.

Situs judi online yang dioperasikan menyasar kelompok menengah hingga bawah, mulai di bawah Rp100.000. Bahkan, tak sedikit pula yang bertarif mulai dari Rp5.000.

Situs-situs judi tersebut juga berbahasa Indonesia dan mencantumkan nomor-nomor rekening dari berbagai bank di Indonesia untuk menampung uang deposit dari pejudi.

Tim Investigasi Kompas mendatangi kampung judi online di Kamboja yang banyak dioperasikan oleh para pekerja asal Indonesia, salah satunya di Kota Sihanoukville, Kamboja. Ibu Kota Provinsi Sihanoukville ini menjadi salah satu tujuan pekerja migran asal Indonesia. Di sana ada Kompong Dewa (tertulis ”Kampong Dewa”) tercatat sebagai entitas usaha properti. Kompong Dewa juga bagian dari lini bisnis sebuah grup perusahaan Indonesia, seperti tercantum dalam situs resmi perusahaan.

Wilayah Sihanoukville diresmikan pada 1994 sebagai resor kasino  terbesar di sana. Kawasan ini dibangun sebagai upaya pemulihan akibat stagnasi ekonomi ekstrem di negara itu karena dampak perang saudara.

Baca Juga: Ketika Judi Online Merajai Medsos: Indonesia Disebut Pasar Signifikan "Slot Gacor"

Untuk menelusuri aktivitas perjudian daring dan darat, tim Kompas menginap di Hotel Herloom yang bertempat di area Kompong Dewa Resor (selanjutnya disebut KDR) dari 4-6 Desember. Area KDR merupakan superblok dengan berbagai gedung untuk apartemen, hotel, fasilitas hiburan dan olahraga, juga perkantoran. Sebagian proyek pembangunan tampak masih berlangsung.

Salah satu kegiatan operasional judi daring di KDR dapat diamati di Gedung Sadewa, bangunan bertingkat lima dengan aksen merah. Di sana, pekerja Indonesia hilir mudik masuk dan keluar gedung seharian. Sebagian besar mengenakan pakaian kasual, seperti kaos dan celana pendek. Mereka mengenakan lanyard tanda pengenal terkalung di leher.

Ketika malam tiba, dari jendela kaca yang memanjang masif di lantai ketiga dari dasar di Gedung Sadewa terlihat para pekerja bersiaga di depan komputer. Dari jendela kaca itu terlihat lebih dari 30 orang duduk berjaga di hadapan meja-meja panjang yang dipenuhi layar monitor komputer.

Raut wajah mereka fokus mencermati layar monitor. Aktivitas itu terus berlangsung dengan pergantian sif pekerja pada waktu tertentu. Sementara itu, akses ke lantai atas gedung itu ditutup untuk umum.

Sekali waktu, sebagian pekerja turun dari lantai tiga ke lantai dasar. Ada yang menuju minimarket atau kantin. Asep, bukan nama sebenarnya, pekerja yang turun dari lantai atas, membenarkan aktivitas di gedung adalah operasional judi online meski ia tak menyebutkan nama situs judi yang ia operasikan.

Ketika ditanya apakah ia bekerja di lantai atas untuk judol (judi online), Asep merespons. ”Iya (situs judi). Macam-macam yang kerja, ada telemarketing, saya di customer service,” ujarnya saat sedang di KD Bar & Cafe, Rabu (6/12/2023) dini hari.

Sebagian pekerja mengenakan baju berlogo provider gim Pragmatic Play di bagian punggung. Gim slot keluaran Pragmatic Play sangat populer di Indonesia.

Selain aktivitas di Gedung Sadewa, ada iklan berlabelkan IDN Video Proxy Betting dipasang pada sejumlah monitor di area hotel, termasuk di dalam kamar di Hotel Herloom di Kompong Dewa. Iklan itu menunjukkan kemudahan permainan kartu di kasino yang bisa dipantau pejudi secara langsung dari gawai. Dengan begitu, pejudi bisa dengan mudah memantau permainan dari mana saja. 

Para pekerja juga memiliki mobil dengan plat nomor berbahasa Indonesia. Terlita di depan gedung HP Avenue, masih di kawasan Sihanoukville. Plat nomor itu misalnya, ”APAANTUH”, ”PENDEKAR”, ”PASUKAN”, juga ”HOKI OKE”.

Dubes RI untuk Kerajaan Kamboja Santo Darmosumarto menjelaskan aturan perjudian di Kamboja.

”Peraturannya, baik (judi) darat maupun online, haram untuk orang Kamboja. Jadi, mereka menyediakan ini untuk (orang) asing, baik pekerja maupun pelanggannya. Investor juga sama, baik Indonesia maupun Tiongkok,” katanya.

Menurut dia, bisnis judi milik WNI yang konsetrasinya terbesar ada di Kota Sihanoukville. Ia pun menyebut contoh Holiday Palace dan Kompong Dewa Resor sebagai entitas bisnis perjudian yang dikelola investor Indonesia.

Baca Juga: Istri Ceraikan Suami yang Kecanduan Judi Online sampai Gadaikan BPKB Mobil Mertua

Pihak regulator Kamboja dapat memberikan lisensi tersebut kepada pebisnis judi dengan syarat pebisnis yang bersangkutan harus juga mendirikan kasino darat (landed casino). Membesarnya ekosistem bisnis judi di Kamboja, yang turut melibatkan investasi Indonesia itu, turut menumbuhkan usaha sampingan pendukung dari WNI. Misalnya saja, rumah-rumah makan, restoran, minimarket, tempat karaoke, dan kelab malam. Tak heran, misalnya, rumah makan masakan Indonesia amat mudah dijumpai berserakan di Kota Sihanoukville.

 

Artikel ini kami kutip dari artikel kompas.id yang berjudul Perjalanan Mendebarkan ke Pusat Judi "Online" di Kamboja 

 

Penulis : Iman Firdaus Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/kompas.id


TERBARU