Ibu yang 4 Anaknya Dibunuh oleh Ayahnya di Jagakarsa Alami Trauma, Belum Bicara Banyak soal Anak
Hukum | 13 Desember 2023, 08:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Wanita berinisial D yang juga ibu dari empat anak yang tewas dibunuh oleh ayahnya sendiri bernama Panca Darmansyah saat ini kondisinya berangsur-angsur membaik.
Sebelumnya, keempat anak D tewas saat dirinya menjalani perawatan di RSUD Pasar Minggu karena mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT yang dilakukan oleh Panca Darmansyah, suaminya yang juga ayah kandung keempat anaknya itu.
Setelah dirawat di RSUD Pasar Minggu sejak Sabtu (2/12/2023), D akhirnya diperbolehkan pulang pada keesokan harinya atau Minggu (10/12) karena kondisinya berangsur membaik.
Baca Juga: Terungkap, Motif Ayah Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Ternyata karena Cemburu dengan Istrinya
Ketika pulang ke rumah, D sempat menghadiri pemakaman keempat anaknya di TPU Perigi Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Pejabat Sementara (Pjs) Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak atau Komnas PA, Lia Latifah, mengatakan meskipun kondisi fisiknya membaik, D mengalami trauma yang dalam akibat kejadian yang menimpanya.
Menurut Lia, D belum bisa berbicara banyak kepada orang lain untuk membahas mengenai anak-anaknya yang dihabisi oleh ayah kandungnya sendiri.
Oleh karena itu, Lia menuturkan, pendampingan psikologis tentu sangat dibutuhkan D untuk mengobati traumanya tersebut.
“Kondisi fisiknya sudah lebih baik dibandingkan waktu awal masuk rumah sakit, tapi kalau untuk membicarakan anak memang masih belum bisa bicara banyak," kata Lia kepada wartawan di Jakarta, Selasa (13/12).
Baca Juga: Siasat Panca Bunuh 4 Anaknya, Pura-Pura Menidurkan agar Tak Curiga, Masuk Kamar Dibekap hingga Tewas
Lia menambahkan Komnas PA siap memberikan pendampingan psikologis terhadap D. Selain pendampingan psikologis, Komnas PA juga siap untuk memberikan bantuan hukum kepada D jika dibutuhkan.
"Ya, tadi kami menawarkan pendampingan secara psikologis," ujar Lia.
Pada kesempatan yang sama, Lia mengapresiasi Polres Metro Jakarta Selatan karena menurutnya sangat sigap dalam menindak pelaku.
Kemudian, ia juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan sekitar agar tidak terjadi lagi kasus yang sama di kemudian hari.
"Ketika ada anak dalam kondisi berbahaya, teraniaya, terancam, masyarakat atau tetangga harus bertindak cepat membantu melindungi mereka,” ujar Lia.
“Jadi jangan menunggu kepolisian turun dulu baru bertindak. Jadi jangan ada lagi orang yang membiarkan anak-anak dalam kondisi berbahaya.”
Baca Juga: Usai Membunuh, Panca Tinggal Bersama 4 Mayat Anaknya di Kontrakan Jagakarsa, Tak Makan dan Minum
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV