> >

Siasat Panca Bunuh 4 Anaknya, Pura-Pura Menidurkan agar Tak Curiga, Masuk Kamar Dibekap hingga Tewas

Hukum | 12 Desember 2023, 19:45 WIB
TKP penemuan jasad empat anak di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023). (Sumber: Tribun Jakarta)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi membeberkan siasat Panca Darmansyah, ayah yang membunuh empat anaknya di rumah kontrakan yang berada di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Minggu (3/12/2023).

Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi mengatakan pelaku Panca Darmansyah memiliki siasat khusus agar anak-anaknya tak curiga ketika hendak dibunuh oleh ayahnya tersebut.

Menurut Yossi, pelaku Panca Darmansyah bersiasat dengan dalih hendak menidurkan anak-anaknya di kasur sambil mendampinginya di dalam kamar kontrakan.

Baca Juga: Usai Membunuh, Panca Tinggal Bersama 4 Mayat Anaknya di Kontrakan Jagakarsa, Tak Makan dan Minum

Setelah masuk ke dalam kamar, Panca Darmansyah membunuh sang buah hati dengan cara dibekap mulut dan hidungnya.

Aksi keji Panca Darmansyah itu, kata Yossi, dilakukan secara bergantian. Dimulai dengan anaknya yang paling kecil. 

“Yang bersangkutan ini melakukan aksi kejinya mulai dari anak yang paling kecil dengan dalih ingin menidurkan atau membobokkan anaknya,” kata Yossi kepada wartawan di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin (11/12/2023).

Menurut Yossi, korban dibawa satu per satu ke dalam kamar oleh Panca mulai pukul 13.00 WIB. Setelah itu, Panca membekap anak-anaknya menggunakan tangan kosong hingga tak bernyawa.

Yossi menyebut, Panca Darmansyah melakukan pembunuhan itu selama kurang lebih 15 menit hingga tak terdengar detak jantung korban.

Baca Juga: Terungkap Ayah di Jagakarsa Bunuh 4 Anaknya dengan Cara Dibekap Satu-satu, Dimulai yang Paling Kecil

“Yang bersangkutan melakukan aksi kejinya dengan cara membekap, baik mulut maupun hidung dari anaknya,” tutur Yossi.

Untuk meyakinkan korban tidak lagi bernyawa, Yossi melanjutkan, pelaku Panca kemudian memeriksa jantung anaknya dengan menempelkan telinganya di dada korban.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU