> >

TKN Prabowo-Gibran Ingin Debat Capres Tak Saling Serang, Timnas AMIN Ingatkan Adu Argumen Perlu

Rumah pemilu | 10 Desember 2023, 07:45 WIB
Kolase foto nomor urut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi menetapkan tema-tema debat capres-cawapres Pilpres 2024 yang harus diikuti paslon Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud, Rabu (6/1/12). (Sumber: Tribunnews)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menilai tidak elok jika sesama kontestan Pilpres 2024 saling serang dan sanggah ide, gagasan dalam memimpin Indonesia ke depan di forum debat capres-cawpares.

Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menjelaskan, setiap ide, gagasan hingga visi misi yang diusung pasangan capres-cawapres pastinya untuk kemajuan bangsa. 

Untuk itu, sangat tidak pantas jika para kandidat saling mengkritik dan berdebat soal gagasan yang dibuat.

Di sisi lain, Nusron mengakui, idealnya visi, misi dan gagasan yang baik dari masing-masing pasangan calon bisa dielaborasi. Tetapi, hal ini sulit dilakukan karena setiap kandidat pasti memiliki pandangan yang berbeda-beda.

Sebagai contoh, kandidat B tidak akan mungkin mengubah program dan visi misi setelah kandidat A mengkritisi kandidat B dengan sudut pandang kandidat A. 

Baca Juga: Adakah Sesi Sanggah Debat Pilpres 2024? Ini Kata Ketua KPU | ROSI

Begitu juga sebaliknya, program kandidat B dikritisi oleh kandidat A dan mengubah ide gagasan yang sudah dibuat kandidat A. 

Nusron menilai, sejatinya pihak yang pantas untuk mengkritik sekaligus memperdalam program dan gagasan adalah panelis debat.

"Kalau dari debat enggak mungkin juga ubah visi-misinya yang sudah dimasukkan ke KPU. Nah, yang berhak melakukan itu adalah panelis. Itu kalau pandangan kita," ujar Nusron, Sabtu (9/12/2023).

Lebih lanjut, Nusron menilai acara debat kandidat adalah momen bagi pasangan capres cawapres untuk menyebarluaskan visi dan misi dan program yang digagas.

Usulan tersebut juga sudah disampaikan TKN Prabowo-Gibran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat rapat koordinasi dengan KPU pada 29 November 2023. 

Baca Juga: Soal Usul Tak Ada Saling Sanggah di Debat Pilpres 2024, Ini Kata Capres Ganjar

Namun, Nusron menegaskan, apa pun keputusan yang dibuat KPU, pasangan Prabowo-Gibran siap untuk mengikuti debat yang bakal dimulai pada Selasa (12/12/2023) mendatang.

"Apapun yang diputuskan oleh KPU dan malam ini ada technical meeting, teman-teman harus rapat di sana, kami ikuti. Wong kami sudah siap kok, siap debat, dari kapan tahun, Pak Prabowo itu sudah siap debat dari 15 tahun yang lalu kalau soal debat," ujar dia. 

Adu Argumen Perlu

Terpisah, Wakil Kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (Amin) Nihayatul Wafiroh menilai saling adu argumen dalam debat capes-cawapres harus tetap ada.

Menurutnya, hal tersebut bisa membuat masyarakat memberi penilaian terhadap calon pemimpin yang akan dipilih pada 14 Februari 2024. 

Baca Juga: Siap Hadapi Debat Pilpres Perdana, Bagaimana Strategi Capres-Cawapres?

Nihayatul juga mengingatkan, adanya debat dalam Pilpres 2024 tak lain merujuk kepada UU Pemilu. Di Pasal 275 ayat (1), debat merupakan bagian dari kampanye Pemilu. 

Untuk itu, debat capres-cawapres tidak semestinya bicara banyak soal visi-misi yang dijanjikan. Penyampaian visi dan misi merupakan tanggung jawab pribadi tiap paslon. 

Di Pasal 275 ayat (1) huruf h dan i dijelaskan juga, debat pasangan calon tentang materi kampanye dan kegiatan lain yang tidak melanggar larangan kampanye Pemilu dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

"Kalau tidak ada debat, yang akan rugi adalah masyarakat, karena (mereka) yang tidak bisa mendapatkan gambaran yang utuh tentang paslon," ujar Nihayatul, Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (9/12/2023). 

Sebelumnya, TKN Prabowo-Gibran mengusulkan saling sanggah, adu argumen dalam debat calon presiden dan calon wakil presiden 2024 dihilangkan atau dikurangi porsinya.

Baca Juga: Format Debat Cawapres di 2024 Beda dengan 2019, Siapa Diuntungkan? | ROSI

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajat Wibowo menjelaskan, usulan tersebut dilontarkan saat rapat antara timses pasangan calon dan KPU. 

"Memang ada usulan dari kita agar debatnya tidak menjadi saling sanggah, karena itu, sesi saling sanggahnya kalau bisa dikurangi, atau dihilangkan. Tetapi, pasangan calon itu diberikan kesempatan lebih panjang untuk pendalaman kebijakan," ujar Drajat, Rabu (6/12/2023).

KPU telah membuat agenda debat capres-cawapres sebanyak lima kali. Debat pertama pada Selasa (12/12/2023) porsinya untuk debat capres. 

Tema yang diangkat dalam debat perdana capres yakni isu pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.

Debat kedua pada Jumat (22/12/2023) adalah debat untuk cawapres. Topik yang dibahas tentang ekonomi, mulai dari ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan.

Baca Juga: Beri Masukan Soal Debat Pilpres, Amnesty: Kebebasan Berekspresi Harus Jadi Materi

Kemudian pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), infrastruktur, dan perkotaan.

Debat ketiga pada Minggu (7/1/2024) kembali untuk capres. Mengangkat isu pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik.

Debat keempat pada Minggu (21/1/2024) adalah debat untuk cawapres. Debat akan mengangkat isu pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agararia, masyarakat adat, dan desa.

Debat kelima pada Sabtu (10/2/2024) porsinya adalah untuk debat capres dengan topik kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.

 

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU