Soal Penilaian Rezim Jokowi seperti Orde Baru, SBY: Kita Sudah Maju, Jangan Mundur ke Belakang
Politik | 8 Desember 2023, 16:43 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara mengenai penilaian sejumlah pihak Presiden Joko Widodo atau Jokowi memainkan gaya Orde Baru (Orba) dalam mempertahankan kekuasaan.
Menurut SBY, penilaian itu sangat jauh karena Indonesia sudah beranjak maju dan meninggalkan rezim Orde Baru.
Reformasi 1998 merupakan gerakan yang membuat bangsa Indonesia mengkoreksi rezim Orde Baru dan hasil dari gerakan tersebut demokrasi berkembang dan dirasakan hingga saat ini.
"Kita sudah melangkah ke depan. Mengambil manfaat melakukan koreksi," ujar SBY usai berziarah ke Makam Presiden Soekarno di Kelurahan Bendogerit, Kota Blitar, Jawa Timur, Jumat (8/12/2023).
SBY menilai sulit untuk membuat Indonesia kembali ke era Orde Baru karena akan banyak elemen bangsa yang akan mencegahnya. Presiden ke-6 RI ini juga tidak ingin Indonesia kembali ke zaman Orde Baru.
Baca Juga: Cawapres Cak Imin Bicara Soal Orde Baru: Terlalu Banyak Korban, Jangan Terulang Lagi!
SBY memilih untuk mengajak masyarakat menatap Indonesia ke depan, bukan lagi berbicara masa lalu. Apalagi saat ini Indonesia sedang menjalankan Pilpres untuk memilih pemimpin ke depan.
"Ayo kita memimpin Indonesia. Kita mengelola Indonesia dengan semangat baru, dengan nilai-nilai baru. Jangan mundur ke belakang," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.
Sebelum SBY enggan memberikan tanggapan, terkait aggapan kecenderungan pemerintahan kembali ke pola Orde Baru.
Hal tersebut lantaran dirinya berusaha untuk menahan diri tidak mengomentari isu tersebut di tengah situasi politik menjelang Pemilu 2024.
"Saya tidak boleh terlalu jauh berkomentar tentang ini (karena) bagian dari Pemilu. Tapi nanti rakyat akan bisa menilai. Semua akan menilai," ujarnya.
Baca Juga: Jokowi Hingga Gibran Respons Pernyataan Megawati Sebut Penguasa Baru Seperti Zaman Orba
Penilaian soal bergesernya pemerintahan Presiden Jokowi ke pola kekuasaan Rezim Orde Baru ini muncul dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Saat menghadiri Rakornas Relawan Ganjar-Mahfud di Jakarta, Senin (27/11) lalu, Megawati Soekarnoputri melontarkan kritik keras kepada penguasa yang dinilainya sudah bertindak seperti penguasa di masa Orde Baru.
"Mestinya Ibu enggak boleh ngomong gitu, tapi Ibu sudah jengkel, tahu enggak? Kenapa Republik ini penuh pengorbanan, tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti waktu zaman Orde Baru?" ujar Megawati.
Di sisi lain Presiden Jokowi tak mau menanggapi pernyataan Megawati soal kepemimpinannya seperti penguasa di era Orde Baru.
Meski enggan memberi tanggapan mengenai pernyataan Megawati, Presiden Jokowi memberikan pesan kepada masyarakat dan semua pihak untuk menjalani Pemilu 2024 dengan damai, aman, penuh senyum serta penuh dengan kegembiraan.
Baca Juga: Tensi Tinggi Jokowi Megawati, Apa Dampaknya Bagi Demokrasi di Indonesia?
"Ya kita laksanakan pesta demokrasi ini dengan kita bersama-sama berharap pesta demokrasi ini semuanya kita jalani dengan damai, aman, penuh dengan senyum, penuh dengan kegembiraan," ujar Jokowi saat sesi tanya jawab dengan wartawan usai acara penanaman pohon di kawasan industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu (29/11/2023).
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.com, Kompas TV