Jamu Resmi Masuk Warisan Budaya Tak Benda UNESCO
Peristiwa | 7 Desember 2023, 10:55 WIB"Kita pernah mengalami momen ketika kehidupan seperti berada pada titik terendah ketika pandemi melanda. Tapi ternyata, produk kebudayaan bernama jamu ini menjadi salah satu resep yang menyembuhkan, menguatkan, dan menyatukan kita," kata Hilmar Farid.
Selanjutnya, tambah Hilmar, pelestarian jamu membutuhkan optimalisasi keterlibatan bersama dan masyarakat dalam pengelolaan kolektif yang partisipatif.
Selama ini, jamu bukan hanya menjadi ensiklopedi ekologis, tetapi juga mewakili pengetahuan teknologi kesehatan dan penanda peradaban.
Sebagai bagian dari local knowledge dan local wisdom dari budaya Nusantara, jamu memiliki nilai yang sangat berharga.
Selain sebagai kekayaan budaya dan alam Indonesia, jamu juga memiliki nilai strategis dalam ranah ekonomi.
Produksi jamu melibatkan berbagai lapisan masyarakat, termasuk petani yang menanam bahan baku, pekerja yang memprosesnya, hingga tenaga penjualan dan pemasaran.
Jamu juga menjadi pendorong ekonomi lokal dan beberapa produknya telah meraih popularitas di pasar global.
Sebelum jamu, sudah ada 12 kebudayaan lain Indonesia yang lebih dulu masuk ke dalam daftar Warisan Budaya UNESCO yaitu Wayang (2008), Keris (2008), Batik (2009), Pendidikan dan Pelatihan Membatik (2009), Angklung (2010), Tari Saman (2011), Noken (2012), Tiga Genre Tari Bali (2015), Kapal Pinisi (2017), Tradisi Pencak Silat (2019), Pantun (2020), dan Gamelan (2021).
Baca Juga: Ditetapkan UNESCO Jadi Warisan Budaya Dunia, Apa Itu Sumbu Filosofi Yogyakarta?
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV