Mitigasi Erupsi, PVMBG Pantau Peningkatan Aktivitas Gunung Api di Indonesia
Peristiwa | 6 Desember 2023, 04:40 WIB"Proses penunjaman atau subduksi mengakibatkan pelelehan batuan kerak bumi, bagian batuan meleleh mempunyai berat jenis lebih ringan dibandingkan batuan sekitarnya, sehingga bergerak mengapung menuju permukaan, kemudian membentuk gunung api," katanya.
Ia menyebut, proses penunjaman dan pelelehan batuan kerak bercampur dengan batuan mantel, sebagian demi bagian berjalan secara menerus mengakibatkan terjadi erupsi secara periodik dari gunung api.
Lebih lanjut Hendra mengungkapkan, beberapa gunung api saat ini yang menunjukkan peningkatan aktivitas di antaranya Gunung Lokon dan Gunung Anak Krakatau.
Catatan petugas Pos Gunung Lokon menunjukkan peningkatan aktivitas asap kawah sejak pukul 00.00–06.00 WITA setinggi 25-150 m dari kawah Tompaluan.
Hal itu diikuti peningkatan kegempaan berupa gempa vulkanik dangkal sebanyak 25 kejadian, 5 kali gempa vulkanik dalam, 3 kali gempa hembusan, dan 3 kali gempa tektonik jauh.
Berdasarkan data visual dan instrumental, terindikasi adanya peningkatan tekanan di bagian dangkal (permukaan) setelah terekamnya gempa vulkanik dangkal yang berasosiasi dengan pelepasan gas hembusan.
Sementara itu Gunung Anak Krakatau, Lampung, kata Hendra, telah terjadi erupsi pada 5 Desember 2023 pukul 16.25 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 1.000 m di atas puncak atau 1.157 m di atas permukaan laut.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut," jelasnya, dikutip dari Antara.
Erupsi Gunung Anak Kratatu tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 70 mm dan durasi 49 detik dan tidak terdengar suara dentuman.
Baca Juga: Kesaksian Pendaki Gunung Marapi Selamat dari Erupsi: Batu-Batu Turun, Kayak Dilempar-lempar
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV/Antara.