> >

Sultan HB X Tanggapi Soal Politik Dinasti Ade Armando, Tegaskan Keistimewaan DIY Diakui Konstitusi

Peristiwa | 5 Desember 2023, 08:49 WIB
Sri Sultan Hamengkubuwono X di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, pada Senin (4/12/2023) menanggapi soal tudingan politik dinasti dari politisi Partai Solidaritas Indonesia, Ade Armando. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat itu pun mengingatkan, pandangan Ade Armando hendaknya melihat sejarah panjang DIY hingga mendapatkan predikat "Daerah Istimewa".

"Dinasti atau tidak, terserah dari sisi masyarakat melihatnya. Yang paling penting bagi DIY, DIY itu daerah istimewa, diakui keistimewaannya dari asal-usulnya, dan (Indonesia) menghargai sejarah itu," tegas Sri Sultan.

"Tapi kalimat dinasti atau tidak, di situ (undang-undang) juga nggak ada. Yang penting kita bagian dari Republik (Indonesia) dan melaksanakan keputusan undang-undang yang ada, itu saja," pungkas Ngarsa Dalem, sapaan Sri Sultan HB X.

Sebelumnya, Ade Armando mengkritik mahasiswa, khususnya dari BEM UI dan UGM, yang melakukan protes terkait politik dinasti dalam pilpres 2024. Hal ini karena calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka adalah anak sulung Presiden Jokowi. 

Tapi bagi Ade yang menjadi pendukung Prabowo Subianto, yang melakukan politik dinasti itu justru DIY, sebab Gubernur DIY yaitu Hamengkubuwono X justru lewat penetapan bukan pemilu. 

Atas komentar tersebut, Ade diberi teguran keras oleh Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep.

Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, Kaesang telah memberikan teguran keras secara langsung kepada Ade Armando. 

Baca Juga: Ketika Mahasiswa dan Masyarakat Yogya Gelar Mimbar Demokrasi, Sepakat Tolak Politik Dinasti

Grace mengatakan bahwa partai masih membahas sanksi yang akan diberikan kepada kadernya tersebut.

Sementara itu, Ade Armando telah merespons dengan membuat video permintaan maaf. Dalam video di akun pribadinya, @adearmando61, ia menegaskan bahwa komentarnya tentang politik dinasti di DIY adalah pandangan pribadi, bukan mewakili partai.

"Saya ingin mengajukan permohonan maaf sebesar-besarnya seandainya video saya tentang politik dinasti telah menimbulkan ketersinggungan dan kegaduhan terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta," tuturnya dalam media sosial.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU