Muhaimin Iskandar Janjikan Buka Akses Permodalan bagi Generasi Muda
Rumah pemilu | 4 Desember 2023, 14:13 WIBPADANG, KOMPAS.TV - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, berjanji membuka akses permodalan untuk anak muda jika pasangan Anies-Muhaimin menang dalam Pilpres 2024.
Janji tersebut disampaikannya di hadapan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), dalam acara bertajuk UNP Pekan Demokratis di UNP, Senin (4/12/2023).
Menurutnya, saat ini ada hambatan berupa terbatasnya akses permodalan bagi anak muda yang ingin memulai karir dengan berusaha.
Ia kemudian menjanjikan untuk membuka akses atau peluang pinjaman modal kepada seluruh anak muda.
"Membuka luas yang disebut akses permodalan. Insya Allah kalau AMIN (Anies-Muhaimin) menang kita akan buka seluasnya akses permodalan," beber Cak Imin, dikutip Tribunnews.com.
Baca Juga: Hadiri Haul Ayahnya, Muhaimin Minta Doa Restu Agar Menangi pIlpres 2024
Nantinya, kata dia, akses modal usaha itu bakal diberikan kepada pebisnis dengan modal minimal di bawah Rp10 juta bisa langsung disetujui tanpa adanya agunan dan bunga.
"Minimal, bisnis dengan modal Rp10 juta ke bawah, kaum muda dengan kemampuan visibility yang tinggi akan diberi modal 10 juta tanpa agunan dan tanpa bunga sesuai kapasitas manajemen yang mereka siapkan," beber dia.
Dalam kesempatan itu, Cak Imin juga berjanji membuka peluang bisnis atau pegiat UMKM khususnya bagi kaum muda.
"Salah satunya apa? Memberi kesempatan untuk berkembang dengan kapasitas, kemampuan, skill untuk menjadi enterpreneur," kata dia.
Ia berpendapat, sektor bisnis penting bagi kaum muda, sebab Indonesia akan mengalami bonus demografi.
"Kita semua punya kesadaran, bonus demografi, entrepreneurship dan lain seterusnya, tapi kita belum melaksanakan dengan sungguh-sungguh yang menjadi agenda nasional kita," kata dia.
Dalam kegiatan itu, Cak Imin juga menyoroti kondisi pertanian di Indonesia saat ini, yang menurutnya jumlah kaum muda yang berminat di sektor pertanian makin sedikit.
Ia menyebut hal itu disebabkan oleh kecilnya keuntungan dari sektor pertanian.
"Contoh sederhana anak muda enggak mau sekarang jadi pengusaha pertanian karena apa? Hampir rata-rata petani tidak untung dalam proses produksinya," tutur dia.
Baca Juga: Banyak yang Tak Tahu Era Orde Baru, Begini Kata Muhaimin
Pemerintah, kata dia, harus bertindak dalam menanggulangi pendapatan di sektor pertanian.
"Tugas Pemerintah dan negara hadir untuk membangun sistem dari sebuah proses. Petani tak boleh lagi stres mikir memasarkan, apalagi korban dengan proses pemasaran para tengkulak itu," tukas dia.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Deni-Muliya
Sumber : tribunnews.com