Usai Pemutaran Perdana Serial Tira, Joko Anwar Sampaikan Pesan untuk Capres-Cawapres soal Perfilman
Humaniora | 30 November 2023, 14:08 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Produser dan sutradara film Joko Anwar menyampaikan sejumlah pesan pada calon presiden-wakil presiden untuk perkembangan perfilman Indonesia.
Joko yang ditemui usai pemutaran perdana dua episode serial Tira, di JAFF, Yogyakarta, mengakui bahwa dalam delapan tahun terakhir support atau dukungan pemerintah untuk perkembangan film Indonesia sudah cukup tinggi.
“Support untuk film Indonesia dalam 8 tahun terakhir sangat tinggi jika dibandingkan masa-masa sebelumnya, karena Kemendikbud dan Kemenparekraf sudah memberikan support,” tuturnya menjawab pertanyaan wartawan, Rabu (29/11/2023) malam.
Support tersebut, kata dia, dari segi sumber daya manusia (SDM) dengan memberikan pelatihan, serta dari segi teknis maupun pendanaan sudah ada, tapi ia berharap bisa ditingkatkan lagi.
“Saya sebagai orang film, harapannya untuk pemerintah mendatang, siapapun presidennya, pertama, film adalah potensi yang sangat luar biasa untuk bisa dijadikan ekspor pop culture dari Indonesia,” katanya.
Baca Juga: Christine Hakim Nilai Joko Anwar Cocok jadi Sutradarai The Last of Us 2, Bercerita Tentang Apa?
“Jadi kalau kita melihat negara-negara yang sekarang bisa dianggap sebagai super power dalam pop culture, itu adalah negara yang pop culturenya bukan hanya dikembangkan oleh pelaku industrinya tapi juga oleh pemerintah,” bebernya.
Jika Indonesia ingin memiliki soft power dalam bentuk culture dan ekspor budaya, menurut dia, film menjadi satu kekuatan, sehingga perlu ada semacam asesmen terkait potensi maupun masalah yang ada.
Ia menilai, masalah terbesar pada perfilman di Indonesia adalah SDM yang kurang.
Jika pemerintah mendatang bisa membuat sitem pendidikan yang menciptakan SDM baru dalam bidang perfilman, pihaknya akan mensupport penuh.
Kedua, lanjut dia, perlu adanya sebuah ekosistem yang mensupport industri film Indonesia.
“Artinya prasarana, infrastrukturnya dibikin di Indonesia, sehingga kita kalau mau memproses film nggak harus ke luar negeri lagi,” ujarnya.
Sebab, kata dia, hingga saat ini masih banyak insan perfilman yang harus ke luar negeri untuk proses produksi.
“Nah, kalau misalnya pemerintah bisa mendorong ada pemodal yang bisa memuat di Indonesia dengan diberikan insentif, kemudahan-kemudahan dan sebagainya, tentunya itu akan kita pilih,” tuturnya.
Ketiga, lanjut Joko, yang paling penting adalah kesadaran bahwa film merupakan potensi untuk bisa dijadikan ekspor pop culture ke seluruh dunia dari Indonesia.
“Sekarang orang Indonesia sangat familiar dengan produk-produk Korea, ya karena dimulai dari film-film Korea, drakor. Sekarang kita mau menjual yang berbau Indonesia ke luar negeri, nggak ada lokomotifnya, pakai apa,” beber produser serial Tira tersebut.
Sinopsis Serial Tira
Dalam kesempatan itu, Joko juga menjelaskan tentang serial Tira, yang mengisahkan seorang mahasiswi bernama Suci (Chelsea Islan) dan bekerja sebagai seorang stuntwoman.
Suci memiliki kemampuan beladiri, meski demikian ia mempunyai kelemahan berupa fobia terhadap ketinggian akibat trauma masa lalunya.
Suci pun mencoba mengatasi fobia ketinggian tersebut dengan naik ke atas sebuah gedung. Di situlah keseruan dimulai.
Secara tidak sengaja, Suci melihat ritual mistis yang akan mengorbankan sembilan bocah.
Naluri kemanusiaan gadis itu pun muncul. Ia menyelamatkan kesembilan bocah tersebut.
Namun, ia justru diikuti oleh makhluk tak kasat mata berbentuk naga.
Joko menyebut pihaknya sengaja memilih Chelsea Islan untuk memerankan Suci karena dinilai sesuai dengan karakter tokoh tersebut.
“Dari awal kita memilih karakter-karakter yang akan memainkan karakter hero dari Jagad Sinema Bumi Langit, yang pertama jiwa mereka harus ada jiwa ksatria,” tuturnya.
“Karakter Suci ini memang dekat sekali dengan Chelsea Islan, kalau teman-teman lihat si Suci sangat organize banget menata hidupnya, tahun segini harus begini, itu Chelsea banget,” katanya.
Baca Juga: Ramai Teori Konspirasi di Pengabdi Setan 2, Joko Anwar: Ada Beberapa yang Benar, tapi…
Film ini merupakan serial perdana dari Jagat Sinema Bumilangit, disutradarai oleh Zahir Omar dan akan tayang di Disney+ Hotstar mulai 16 Desember mendatang.
Film ini menampilkan Chelsea Islan, Agnes Naomi, Bhisma Mulia, Erik Lasmono, Karina Suwandi (Widya), Jeremie Juanito, dan masih banyak lainnya, dengan penulis cerita Tira ialah Aline Djayasukmana.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV