Jemaah Haji 2024 akan Dapat 127 Kali Makan dan 3 Jenis Layanan Transportasi
Humaniora | 30 November 2023, 10:58 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Agama mengungkap jemaah haji 2024 akan mendapat 127 kali makan. Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid mengatakan, layanan katering itu akan diberikan berupa 27 kali makan di Madinah, 84 kali makan di Makkah, 15 kali makan selama di Arafah dan Mina (Armuzna), 1 kali snack berat di Muzdalifah, dan satu kali makan di Bandara Saudi (Jeddah atau Madinah).
Menu yang disediakan juga diupayakan sesuai dengan makanan yang biasa disantap jemaah di daerah asalnya.
“Tim akan menyiapkan pengadaan dapur penyediaan layanan haji di Arab Saudi. Mereka harus dapat menyiapkan makanan bercita rasa nusantara,” kata Subhan di Jakarta, Rabu (29/11/2023).
Ia menerangkan, saat ini Kementerian Agama sudah mulai mempersiapkan operasional penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) sudah memberangkatkan tim pengadaan akomodasi dan katering untuk mulai mempersiapkan hotel dan konsumsi jemaah di Arab Saudi.
Baca Juga: Biaya Haji Tahun 2024 Naik jadi Rp 56 Juta, Apa Saja yang Akan Didapat Jemaah?
“Tim Akomodasi dan Tim Katering sudah berangkat ke Arab Saudi pada 27 November 2023,” ujar Subhan dikutip dari keterangan resmi Kementerian Agama.
“Tim Transportasi akan menyusul, berangkat ke Arab Saudi pada 30 November 2023 untuk menyiapkan kebutuhan layanan bus bagi jemaah haji 1445 H/2024 M,” ujarnya.
Menurut Subhan, jemaah haji Indonesia akan tinggal di Arab Saudi selama lebih kurang 41 hari. Selama sembilan hari di Madinah dan sisanya di Makkah.
“Tim akan mempersiapkan hotel jemaah baik di Makkah dan Madinah,” ucapnya.
Selain akomodasi dan katering, jemaah haji Indonesia juga akan mendapat layanan transportasi. Ada tiga jenis layanan transportasi.
Baca Juga: PKS Tolak Kenaikan Biaya Haji Rp93 Juta, Sebut Nominal Masih Bisa Diturunkan
Pertama, layanan dari bandara Madinah ke hotel di Madinah (dan sebaliknya). Kedua, layanan bus antar kota dari Madinah ke Makkah (dan sebaliknya). Ketiga, layanan dari bandara Jeddah ke hotel di Makkah (dan sebaliknya). Keempat, layanan bus salawat.
“Tim transportasi akan menyiapkan pengadaan armada bus yang digunakan jemaah haji Indonesia. Kita sudah rumuskan sejumlah spesifikasi kendarannya, termasuk usia tahun pembuatan maksimal 5 tahun,” tuturnya.
“Tim akomodasi, katering, dan transportasi akan bertugas lebih kurang 30 hari di Arab Saudi. Semoga proses pengadaan layanan bisa berjalan lancar dan optimal,” ujarnya.
Ditjen PHU juga akan segera menggelar seleksi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Direktur Bina Haji Arsad Hidayat mengatakan, proses seleksi petugas haji 2024 akan digelar pada Desember 2023.
Baca Juga: DPR Minta Kemenag agar Jemaah Haji 2024 Jangan Sampai Telat Makan dan Tak Dapat Bus
"Proses seleksi petugas akan digelar secara berjenjang, dari tingkat Kemenag Kabupaten/Kota hingga pusat,” ungkapnya.
Ia menyampaikan, ada tiga jenis petugas haji yang akan disiapkan. Pertama, petugas yang menyertai jemaah haji atau yang disebut dengan PPIH Kelompok Terbang (kloter). Kedua, petugas yang tidak menyertai jemaah haji atau yang disebut PPIH Arab Saudi (Non Kloter). Ketiga, petugas pendukung PPIH.
“Proses seleksi ini akan digelar mulai akhir tahun dan diharapkan pada awal tahun 2024 sudah diperoleh daftar nama yang akan bertugas pada penyelenggaraan ibadah haji 1445 H,” ucapnya.
“Proses seleksi akan dilakukan dengan Computer Assisted Test atau CAT dan wawancara,” ucapnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :