> >

Awali Kampanye di Tanah Merah, Anies Benarkan Punya Kedekatan Emosional dengan Warga

Rumah pemilu | 28 November 2023, 12:36 WIB
Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, berbicara dalam acara Gagas RI yang diadakan KG Media di Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Jawa Timur, Rabu (22/11/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Calon presiden (capres) RI nomor urut 1 Anie Baswedan membenarkan bahwa dirinya memiliki kedekatan emosional dengan warga Tanah Merah, Jakarta Utara.

Hal itu disampaikan Anies menjawab pertanyaan jurnalis Kompas TV Thifal Solesa dan Junaidi Saputra, Selasa (28/11/2023).

“Tentu (ada kedekatan emosional), tentu, dan ini adalah seperti kampung sendiri,” kata Anies.

“Saya bolak-balik datang ke sana dan biasa ketemu warga di sana, dan mereka memang menjadi bagian perjuangan penting ini,” tambahnya.

Bahkan, lanjut Anies, pernah ada kejadian pembagian telur di daerah itu, namun beredar berita miring tentang pembagian telur tersebut. Akhirnya warga memilih untuk mengembalikan telur yang telah diambil.

“Pernah ada satu peristiwa di kampung itu, ketika ada pembagian telur yang kemudian ada berita-berita miring, mereka memilih untuk mengembalikan telur itu.”

Baca Juga: Kampanye Pemilu 2024 Resmi Dimulai Hari Ini

“Karena mereka bilang kami ingin konsisten menjaga integritas dan kami tidak ingin ada kebohongan-kebohongan,” lanjut Anies.

Oleh sebab itu, lanjut Anies, pihaknya juga bertekad konsisten menjaga integritas dan tidak ingin ada kebohongan.

“Kami ingin konsisten di dalam menjaga integritas dan kami tidak ingin ada kebohongan-kebohongan, jadi sangat pejuang di situ.“

Saat disinggung bahwa Anies pernah menjanjikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sementara ketika berkunjung ke Tanah Merah sebelum menjadi Gubernur DKI, dan ditanya mengenai janji pada Pilpres 2024, Anie menyebut harus ada penyelesaian terkait lahan.

“Harus nanti ada penyelesaian terkait dengan lahan-lahan yang ada di sana, dan kami melihat sebenernya jauh lebih sederhana untuk ada keputusan mengenai pencatatan aset,” tuturnya.

Sebab, kata dia, banyak aset-aset yang sekarang tercatat sebagai aset milik BUMN dulunya adalah milik perusahaan Belanda.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU