> >

Jaringan Gusdurian Ajak Masyarakat Lawan Ujaran Kebencian dan Informasi Palsu Jelang Pemilu

Politik | 27 November 2023, 23:45 WIB
Poster Rakernas Jaringan Gusdurian 2023. (Sumber: nu.or.id)

DEPOK, KOMPAS.TV - Jaringan GUSDURian mengajak masyarakat melawan segala bentuk ujaran kebencian dan informasi palsu yang sangat rawan digunakan dalam pemilihan umum (pemilu).

Hal itu disampaikan oleh Koordinator Sekretariat Nasional Jaringan GUSDURian Jay Akhmad, Minggu (26/11/2023).

“Kami mengajak masyarakat untuk menjadi bagian penting dalam melawan segala bentuk ujaran kebencian dan informasi palsu yang sangat rawan digunakan dalam pemilu,” ujarnya dalam pembukaan Festival 4 Peace “Pemilu Damai, Adil dan Bermartabat” di Wisma Hijau Depok.

Jay menambahkan, festival tersebut merupakan upaya GUSDURian untuk mengajak masyarakat melibatkan diri dalam proses Pemilihan Umum 2024 yang damai, adil, dan bermartabat.

Baca Juga: Jaringan Gusdurian Gelar Rapat Kerja Nasional, Bahas Situasi Demokrasi Jelang Pemilu 2024

Seruan ini, lanjut dia, setelah memperhatikan maraknya informasi palsu dan ujaran kebencian di ruang digital pada pemilu dua periode sebelumnya. 

Ia kemudian memberi contoh situasi pada 2014 dan 2019,  yang mengakibatkan masyarakat terbelah menjadi dua kubu.

“Organisasi masyarakat sipil memiliki peran penting dalam melakukan reintegrasi bangsa, baik menjelang, saat, dan pasca penyelenggaraan pemilu,” ucap dikutip dari keterangan tertulis yang diterima redaksi Kompas.TV.

Festival ini menampilkan berbagai pertunjukan budaya dan pentas musik dan dihadiri lebih dari 250 peserta dari berbagai penjuru Indonesia, dan menghadirkan Band Marjinal, komika Benedictus, dan Inaya Wahid.

Selain pertunjukan seni budaya dan musik, di dalam Festival 4 Peace juga dibacakan deklarasi Pemilu Damai oleh perwakilan tokoh agama dan tokoh pemuda lintas agama. 

Sebagai rangkaian dari festival terebut, lanjut dia, Jaringan GUSDURian telah mengadakan kegiatan pelatihan bagi tokoh agama dan pemuda lintas agama di Yogyakarta, Cirebon, dan Manado.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 81 tokoh agama dan tokoh pemuda lintas agama dari berbagai daerah seperti Jawa, Madura Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jakarta, Banten, Maluku Utara, and Yogyakarta.

Baca Juga: Alissa Wahid: Dukungan Yenny ke Ganjar Mahfud Bukan Atas Nama Keluarga dan Jaringan Gusdurian

Hadir dalam festival ini beberapa tokoh bangsa seperti Hj. Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Lukman Hakim Saifuddin (Mantan Menteri Agama RI), Gomar Gultom (Ketua Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia  (PGI), Asep Saifudin Jahar Rektor UIN Syarif Hidayatullah, dan Mgr. Pius Riana Prabdi dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). 

Kegiatan tersebut terselenggara dengan dukungan UNESCO melalui Project #SocialMedia4Peace yang didanai Uni Eropa.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU